Partai Rakyat Menang Pemilu Spanyol

Mariano Rajoy, pemimpin Partai Rakyat Spanyol
Sumber :
  • REUTERS/ Juan Medina

VIVAnews - Mariano Rajoy kemungkinan besar akan menjadi Perdana Menteri baru Spanyol setelah Partai Rakyat yang dia pimpin menang Pemilu, 20 November 2011. Rajoy yang berusia 56 tahun ini seorang moderat yang hati-hati sehingga dikhawatirkan bukan manajer yang cocok menghadapi krisis utang yang melingkupi Eropa.

Kabar Gembira Ini untuk Penggemar BTS dan Kopi

Mantan Menteri Dalam Negeri ini berhasil menang diduga karena kesalahan kubu Sosialis yang telah berkuasa selama tujuh tahun, bukan karena visi atau inspirasi yang dimunculkannya.

Partai Sosialis menjadi tumpuan kekesalan publik karena di bawah kepemimpinan mereka, Spanyol kini menghadapi angka pengangguran 22 persen atau tertinggi di Eropa. Bahkan tahun depan, Spanyol diprediksi akan menghadapi resesi.

Pembunuhan Sadis, Wanita di Medan Tewas Ditangan Kekasihnya

Rajoy tidak akan disumpah menjadi Perdana Menteri sampai 20 Desember nanti. Menjelang masa itu, keadaan politik Spanyol sepertinya akan sangat mempengaruhi kondisi ekonomi.

Pembuat Akta Tanah

Singapura Siap Sambut Kembali Wisatawan! STB dan GDP Venture Perbarui Kemitraan

Rajoy yang sarjana hukum sebelumnya bekerja sebagai pencatat akta tanah, sebelum masuk politik di pertengahan usia 20-an tahun. Putra seorang jaksa ini dikenal sebagai pria yang dingin, tipikal orang asli Galicia di utara Spanyol, di mana orangnya dikenal suka menahan diri, menjawab pertanyaan dengan mengajukan pertanyaan.

"Dia akan membuat keputusan tepat, namun seperti diketahui di Uni Eropa sekarang, pertanyaannya adalah bisakah keputusan dibuat di waktu yang tepat," kata Jose Maria Areilza, Dekan Sekolah Hukum IE di Madrid.

"Dia pelari jarak jauh, bukan pelari jarak dekat, dan krisis ekonomi membutuhkan pelari jarak jauh," anggota parlemen Jose Maria Lassalle. Anggota Partai Rakyat ini tentu bermaksud menyindir rivalnya dari Partai Sosialis, Alfredo Perez Rubalcaba, yang dulu seorang pelari jarak dekat. (ren)

Reuters 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya