Presiden Yaman Mengundurkan Diri

Presiden Yaman Ali Abdullah Saleh (kiri) dan Raja Saudi Abdullah (kanan).
Sumber :
  • REUTERS/Handout

VIVAnews - Presiden Yaman, Ali Abdullah Saleh, akhirnya menandatangani pakta untuk mengundurkan diri di Riyadh, Arab Saudi. Dengan mundurnya Saleh setelah memimpin 33 tahun, proses transisi pemerintahan akan segera dimulai.

Dalam pakta yang digagas oleh negara-negara Dewan Kerja Sama Teluk tersebut, Saleh dikatakan masih akan menjabat selama tiga bulan mendatang. Setelah itu, kepemimpinan akan diserahkannya kepada wakil presiden.

Namun, salah satu butir dalam pakta dianggap merendahkan perjuangan para demonstran. Dalam pakta, dikatakan bahwa Saleh akan bebas dari semua tuntutan hukum karena mendapatkan kekebalan. Massa di Sanaa memprotes, mengatakan perjuangan rekan-rekan mereka yang gugur akan sia-sia.

"Tak ada kekebalan untuk Saleh pembunuh. Kami tak akan pulang hingga keadilan ditegakkan," pekik para demonstran, seperti dilansir dari laman Wall Street Journal.

Kekerasan di ibukota Yaman masih terus berlangsung, bahkan beberapa jam sebelum penandatangan pakta oleh Saleh. Bentrokan terjadi setelah tentara pemerintah menyerbu pos oposisi, serangan ini dibalas oleh para pejuang-pejuang suku di Yaman.

"Saya turut menyesal mendengar apa yang sekarang terjadi di Yaman, dan saya harap transisi kekuasaan ini akan berlangsung secara demokratis," kata Saleh setelah menandatangani pakta.

Main Series Bareng Nicholas Saputra, Lee Sang Heon Jadi Bisa Masak Orek Tempe

Menurut informasi dari orang dekatnya, Saleh akan tinggal secara permanen di Saudi setelah mundur. Tidak jelas apa yang akan dilakukan Saleh di negara tersebut. Sebelumnya, selama tiga bulan Saleh telah berada di Arab Saudi untuk menjalani pengobatan luka bakar akibat serangan ke istananya beberapa waktu lalu.

Dengan mundurnya Saleh, pemerintah yang baru nantinya memiliki tugas besar untuk membangun Yaman, terutama proses rekonsiliasi dan membangun ekonomi. "Pemerintahan transisi nantinya memiliki tanggung jawab untuk membangun ekonomi dan melakukan dialog dengan gerakan pemuda, untuk memastikan dukungan dan partisipasi mereka di dunia politik," kata utusan PBB untuk Yaman, Jamal Benomar. (umi)

Kiper Indonesia U-23, Ernando Ari

Doa Ibunda untuk Ernando Ari dan Indonesia U-23

Erna Yuli Lestari, ibunda dari Ernando Ari merasa lega usai Indonesia U-23 memenangkan pertandingan perempat final Piala Asia U-23 2024 melawan Korea Selatan U-23.

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024