- REUTERS/ Kyodo
VIVAnews - Pemerintah Korea Selatan menyampaikan rasa simpati kepada rakyat Korea Utara atas kematian Kim Jong Il. Hal itu disampaikan oleh Menteri Unifikasi Korsel, Yu Woo-ik dalam sebuah jumpa pers.
Sebagaimana dilansir laman CNN, dalam sebuah konferensi pers yang disiarkan televisi itu, Yu Woo-ik juga mengatakan Seoul tidak akan mengirim delegasi pemerintah ke Korea Utara.
Namun, Korsel akan mengizinkan anggota keluarga almarhum Presiden Korea Selatan, Kim Dae-jung dan Pemimpin Grup Hyundai Chung Mong-hun untuk menghadiri pemakaman tokoh di Semenanjung Korea itu. Sekaligus, sebagai balasan atas kunjungan delegasi Korut sebelumnya.
Selain itu, pemerintah Korea Selatan meminta gereja yang berada di dekat wilayah demiliterisasi antara kedua negara tidak menyalakan lampu Natal selama berlangsungnya masa berkabung di Korut yang berakhir pada 29 Desember mendatang. Selama ini, pohon Natal telah dianggap sebagai simbol perang psikologis. Di masa lalu, Korut selalu mengancam akan membalas jika lampu Natal dinyalakan di kawasan itu.
Kim Jong-il dinyatakan meninggal di usianya ke-69, pada Sabtu 17 Desember 2011 pukul 08.30 pagi waktu setempat. Kematiannya baru diungkapkan ke publik pada Senin, 19 Desember 2011.
Kim Jong-il dilaporkan tewas di kereta, dalam sebuah perjalanan dinas kenegaraan. Kesehatannya diduga memburuk, dan pernah dikabarkan terkena stroke pada 2008 lalu.