Perdamaian Palestina-Israel

Israel Syaratkan Pembebasan Shalit

VIVAnews - Perdana Menteri Israel Ehud Olmert menyatakan Israel tidak akan menandatangani perjanjian perdamaian apa pun dengan Hamas, jika Hamas tidak membebaskan Sersan Gilad Shalit. Shalit ditangkap dan ditahan Hamas sejak 2006.

"Pembicaraan menuju perdamaian juga tidak akan dilakukan sebelum pembebasan Shalit," kata Olmert dalam pernyataan pers seperti dimuat laman stasiun televisi ABC Australia, Sabtu 14 Februari 2009.

Perundingan Israel-Palestina ditengahi oleh Mesir sejak serangan militer Israel yang dimulai akhir 2008 dan berhenti pada 18  Januari 2009. Kepala pertahanan Mesir Omar Suleiman memimpin negosiasi ini.

Tak hanya Israel yang bersyarat. Dalam perundingan, Hamas mengajukan syarat pencabutan blokade Israel ke Gaza yang sudah berlangsung selama hampir dua tahun.

Juru bicara Hamas Fawzi Barhum menuduh Israel melewati pembicaraan mengenai serangan ke kelompoknya di Gaza akhir tahun lalu. "Mereka menginginkan perjanjian terbuka tanpa batas waktu," kata Barhum. Sementara mengenai pembebasan Shalit, Hamas meminta masalah ini dibicarakan dalam perundingan pertukaran tahanan perang.

Hamas dan Israel terlibat dalam konflik bersenjata pada Desember 2008 lalu. Sekitar 1300-an warga Palestina dan 13 warga Israel tewas. Israel beralasan serangan militernya merupakan balasan penembakan roket Hamas ke Israel.

Allegri Angkat Bicara soal Dusan Vlahovic yang Kesal karena Diganti
Kasat Reskrim Polres Jakarta Selatan, AKBP Bintoro di TKP Polisi Bunuh Diri

Sebelum Bunuh Diri, Brigadir RAT Izin Kunjungi Kerabat di Jakarta Sejak 10 Maret

Seorang anggota Polresta Manado bernama Brigadir Ridhal Ali Tomi (RAT) ditemukan tewas bunuh diri di dalam mobil Alphard dengan menembakan senpi ke kepalanya.

img_title
VIVA.co.id
28 April 2024