Kanselir Jerman Dukung Praktik Khitan

Kanselir Jerman Angela Merkel.
Sumber :
  • REUTERS/Fabrizio Bensch

VIVAnews - Meski pengadilan di Jerman mengatakan pelaksanaan khitan dianggap kejahatan, pemerintah negeri itu berkeras komunitas Islam dan Yahudi harus tetap diizinkan menjalankan praktik itu. 

Juru bicara Kanselir Jerman Angela Merker, Steffen Siebert, mengatakan sunat adalah bagian dari kebebasan beragama dan harus dilindungi. "Khitan yang dilakukan dengan cara wajar tak perlu diganjar dengan hukuman," ujar Siebert, dikutip dari laman BBC

Asosiasi Kesehatan Jerman ujungnya melarang para dokter membuka praktik khitan. 

Munculnya putusan pengadilan yang menyatakan bahwa praktik sunat sebagai kejahatan bermula dari sebuah kasus yang melibatkan seorang dokter dan bocah lelaki berumur empat tahun.

Masalah terjadi karena sang anak mengalami komplikasi medis setelah disunat oleh sang dokter.

Pengadilan Cologne menegaskan hak anak itu terhadap integritas fisiknya melampaui hak orang tua dan agama. 

Menjawab putusan itu, Seibert menyatakan kehidupan kaum Yahudi dan Muslim di Jerman harus terus berjalan. 

"Persoalan ini tidak bisa disisihkan. Kemerdekaan menjalankan praktik keagamaan dilindungi oleh hukum," ujarnya. 

Gara Gara Komentarnya Suka Aneh, Coach Justin Ogah Sepanggung Lagi Bareng Bung Towel

Kaum Yahudi dan Muslim Eropa bersatu demi menentang putusan pengadilan itu.  

Sebuah pernyataan bersama dibuat oleh para pemimpin kelompok Yahudi dan Islam berpengaruh. 

Ajak Jalan Wuling Cloud EV di Perkotaan, Tetap Nyaman di Tengah Kemacetan

"Kami menganggap larangan ini sebagai penghinaan terhadap hak asasi kami sebagai manusia dan pemeluk agama," demikian bunyi pernyataan bersama itu. 

Sekjen PBB Antonio Guterres (Doc: AP Photo)

Sekjen PBB Tidak Akan Toleransi Serangan Darat Israel di Rafah

Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres mengatakan pada hari Senin, 6 Mei 2024, bahwa invasi darat Israel ke kota Rafah di Gaza selatan tidak dapat ditoleransi.

img_title
VIVA.co.id
7 Mei 2024