Pelaku Pengeboman Bulgaria Terekam Kamera

Rekaman CCTV pelaku pengeboman di Bulgaria
Sumber :
  • REUTERS/Interior Ministry/Handout

VIVAnews - Pemerintah Bulgaria memperlihatkan rekaman CCTV  yang diduga memuat pelaku pengeboman sebuah bus di Burgas yang menewaskan tujuh orang. Identitasnya masih belum diketahui karena pelaku menggunakan nama dan kewarganegaraan palsu.

Dalam rekaman yang dipublikasikan di laman BBC, Kamis 19 Juli 2012, terlihat seorang pria berambut panjang yang mengenakan kaos biru, bercelana pendek dan bertopi. Dia membawa dua buah tas, satu tas di punggungnya, lainnya di depan. Salah satunya diduga memuat bom.

Usai para turis Israel tiba di bandara dan menaiki bus yang sudah menanti, pria yang terlihat mondar-mandir ini turut masuk ke dalam bus. Kemudian, terjadilah ledakan yang menewaskan tujuh orang, termasuk si pelaku, dan melukai 30 lainnya.

"Diduga usianya sekitar 36 tahun dan memiliki SIM palsu yang dikeluarkan di Amerika Serikat," kata pihak berwenang Bulgaria.

Dari SIM keluaran negara bagian Michigan, AS, yang ditemukan di lokasi kejadian, pria misterius ini diketahui bernama Jacque Felipe Martin. Nama ini tidak bisa dijadikan rujukan, karena SIM tersebut palsu dan identitas asli pelaku masih belum diketahui.

Menurut Menteri Dalam Negeri Bulgaria, Tsvetan Tsvetanov, pria ini sudah berada di Bulgaria selama kurang lebih seminggu sebelum kejadian. "Ada kemungkinan bahwa dia memiliki persediaan logistik yang cukup selama di Bulgaria. Kami telah mengambil sampel DNAnya untuk diidentifikasi," kata Tsvetanov.

Peristiwa tersebut dikecam oleh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Dia langsung memerintahkan diturunkannya tim penyelamat serta beberapa diplomat ke Burgas untuk memberi bantuan. Netanyahu mengatakan bahwa pelakunya kemungkinan besar adalah Iran, yang selama ini menjadi musuh bebuyutan Israel.

Airlangga hingga Sri Mulyani ke Pelabuhan Priok Urus Masalah Puluhan Ribu Kontainer yang Tertahan
Halal Dunia

Tanggapan Indonesia Halal Watch Atas Penundaan Pemberlakuan Kewajiban Sertifikasi Halal

Hal ini sekaligus menjadi ketentuan yang bersifat mandatori (wajib) sertifikasi halal yang merupakan perubahan dari ketentuan semula yang bersifat voluntary atau sukarela

img_title
VIVA.co.id
18 Mei 2024