- REUTERS/Kevin Lamarque
VIVAnews - Presiden Amerika Serikat Barack Obama menunjuk Chuck Hagel sebagai calon menteri pertahanan dan John Brennan sebagai calon direktur CIA yang baru. Dua nama ini dikenal kontroversial dan diperkirakan akan sulit diterima senat.
Diberitakan al-Jazeera, Selasa 8 Januari 2013, Brennan adalah penasehat tertinggi kepresidenan untuk urusan pemberantasan terorisme. Sementara Hagel adalah mantan tentara yang pernah menjabat Senator Nebraska.
Pemilihan ini masih harus mendapatkan persetujuan dari senat. "Saya mendesak senat untuk menerima mereka secepatnya agar rakyat Amerika bisa lebih aman," kata Obama, Senin waktu setempat.
Diperkirakan, penerimaan keduanya oleh senat akan melalui sedikit perdebatan. Al-Jazeera mencatat keduanya adalah tokoh kontroversial yang punya masa lalu kelam.
Contohnya, Hagel pernah dikecam kelompok gay setelah berkomentar pedas soal kredibilitas seorang homoseksual menjadi duta besar AS pada 1998. Dia meminta maaf sebulan kemudian.
Selain itu, Senat juga meragukan posisi Hagel soal Israel dan Iran. Hagel pernah membuat anggota senat Yahudi di AS berang karena mengkritik Israel habis-habisan dan mengatakan kalimat "lobi Yahudi". Jika terpilih, Hagel akan menjadi mantan tentara pertama yang menjabat sebagai menteri pertahanan AS.
Seorang anggota Senat dari Partai Republik, John Cornyn, mengatakan bahwa "memilih Hagel akan menjadi pesan buruk bagi kawan-kawan kita di Israel dan sekutu di Timur Tengah."
Sedangkan Brennan yang pernah menjadi agen CIA selama 25 tahun terkenal terlibat penyiksaan tahanan di masa presiden Bush. Brennan membantah dirinya terlibat dalam penyiksaan tahanan tersebut.
Salah satu metode penyiksaan adalah water boarding, yaitu meletakkan tahanan setengah terbalik dan menutup wajahnya dengan kain atau plastik. Setelah itu, kain itu disiram air, membuat tahanan tidak bisa nafas, untuk memberi efek seperti tenggelam. Cara ini dianggap sadis dan telah dilarang.
Brennan akan menggantikan Jenderal David Petraeus yang mengundurkan diri November tahun lalu akibat skandal perselingkuhan.