Sumber :
- REUTERS/Bazuki Muhammad
VIVAnews -
Tentara Malaysia yang mengepung pasukan Sulu di Lahad Datu, Sabah, telah mendapatkan lampu hijau untuk masuk dan menyerbu. Langkah ini dinilai cara paling tepat untuk mengusir orang-orang dari Kesultanan Sulu itu dari wilayah mereka.
Diberitakan
The Star
, Selasa 26 Februari 2013, lampu hijau ini diberikan setelah pemimpin orang-orang Sulu yang menduduki desa Tanduao, Azzimudie, yang juga adik dari Sultan Sulu Jamalul Kiram III, bersumpah akan menuntut hak mereka sampai mati. Mereka meminta wilayah Sabah dikembalikan pada mereka, berdasarkan klaim historis dan nenek moyang.
Helikopter polisi juga telah menyebar ratusan leaflet ke desa Tanduao yang berisikan anjuran untuk segera menyerah dan meninggalkan wilayah itu dengan damai. Hamza mengatakan bahwa sejauh ini mereka telah menahan lima orang yang diduga terlibat pendudukan untuk dimintai keterangan.
Minggu lalu, sempat terdengar tembakan dari dalam desa. Pihak Malaysia belum bisa memastikan dari mana persisnya tembakan itu berasal. Malaysia juga membantah rumor yang mengatakan bahwa sudah ada dua orang yang tewas.
Dari jarak sekitar 500 meter, pasukan Malaysia mengepung desa tersebut, baik di darat dan di laut. Mereka juga memblokade pintu masuk sehingga pasokan makanan bagi pasukan Sulu semakin menipis.
Sementara itu, kapal perang Filipina yang berangkat dari Bongoa di Tawi Minggu lalu telah berada di perairan dekat Lahad Datu. Kapal ini diturunkan untuk menjemput orang-orang Sulu dan memberikan bantuan medis bagi mereka yang terluka. (sj)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Helikopter polisi juga telah menyebar ratusan leaflet ke desa Tanduao yang berisikan anjuran untuk segera menyerah dan meninggalkan wilayah itu dengan damai. Hamza mengatakan bahwa sejauh ini mereka telah menahan lima orang yang diduga terlibat pendudukan untuk dimintai keterangan.