Malaysia: Kami "Beli" Sabah dari Sultan Sulu

Polisi Malaysia Berjaga di Lahad Datu, Sabah
Sumber :
  • REUTERS/Bazuki Muhammad
VIVAnews
- Menteri Luar Negeri Malaysia Datuk Seri Anifah Aman menolak klaim yang menyatakan pembayaran uang setiap tahun kepada pewaris Sultan Sulu sebagai uang sewa wilayah Sabah. Uang itu dibayarkan untuk penyerahan Sabah.


Menurut Anifah, perjanjian antara Alfred Dent dan Baron von Overbeckn dari
the British North Borneo Company
dengan Sultan Sulu yang dibuat pada tahun 1878 menyatakan bahwa Sultan Sulu menyerahkan wilayah Kalimantan Utara secara permanen.


"Dan ahli waris Sultan Sulu berhak menerima pembayaran sebesar 5.300 Peso Meksiko. Ini bukan pembayaran sewa, tapi penyerahan," kata Anifah seperti dikutip laman
The Star
, Jumat 8 Maret 2013.


Oleh Sebab itu, Malaysia tidak mengakui klaim pihak lain yang menyatakan Sabah bukan milik Malaysia. Anifah mengaku sedih dengan klaim Sulu yang menyatakan Sabah merupakan milik mereka. "Saya tekankan bahwa tidak akan ada kompromi terhadap kedaulatan dan integritas kami," kata Anifah.
Janda di Bandar Lampung Ditipu Dukun Alami Kerugian Rp81 Juta


AS Kembalikan Barang Antik Milik Indonesia yang Dicuri, Ada 3 Artefak Majapahit
Dia menambahkan, Sabah telah diakui oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sebagai bagian dari Malaysia. Anifah mengatakan dirinya dan Menteri Luar Negeri Filipina Albert del Rosario merasa bingung mengapa Kesultanan Sulu mengklaim Sabah saat kedua negara tengah menghadapi pemilihan umum.

Penasaran Senam Rahasia Jemaah Haji? Yuk, Intip 28 Ribu Jemaah Beraksi!

"Kami (Anifah dan Rosario) mempertanyakan kenapa insiden ini terjadi sekarang," kata Anifah.


Sebelumnya, Juru bicara Kesultanan Sulu, Abraham Idjirani, memperlihatkan beberapa dokumen yang menunjukkan klaim Sulu atas Sabah. Dia juga menyertakan selembar cek senilai 69.700 peso atau hanya sekitar Rp16,6 juta, sebagai .


"Ini adalah cek yang dibayarkan oleh Kedutaan Besar Malaysia di Filipina. Nilainya setara 69.700 peso, untuk wilayah seluas 77.699 kilometer persegi," kata Idjirani seperti dikutip
ABC CBN News
, Kamis 21 Februari 2013.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya