Korut Ancam Serangan Nuklir, AS Langsung Lindungi Guam

Rudal Korea Utara.
Sumber :
  • REUTERS/KCNA
VIVAnews -
Pemerintah Korea Utara mengatakan telah menyetujui dan mempersiapkan serangan nuklir terhadap Amerika Serikat. Serangan nanti, kata Korut, akan menjadi serangan tanpa ampun yang akan menghancurkan negara adidaya tersebut.


Hal ini disampaikan juru bicara Militer Korut di kantor berita
KCNA
, seperti dilansir
Reuters
Vespa Klasik Milik Babe Cabita Dilelang Istri dengan Harga Awal Rp70 Juta, Ini Spesifikasinya
, Rabu 4 April 2013. Korut mengatakan, ini jawaban dari ancaman nuklir AS terhadap wilayah mereka.

Liga 1 Berakhir, Ini Daftar Tim yang Degradasi-Promosi dan Lolos ke Championship Series

"Ancaman nuklir mereka akan dihancurkan oleh seluruh personel angkatan bersenjata Korut yang pemberani, rakyat, dan bom nuklir Korut yang lebih kecil, ringan dan canggih. Operasi militer tanpa ampun telah ditinjau dan diratifikasi," kata dia.
Bukan Buat Cewek! Ini yang Terjadi Jika Wanita Konsumsi Viagra


Ancaman baru Korut ini dilayangkan setelah negara itu menutup kawasan industri Kaesong yang mempekerjakan warga Korea Selatan. Sebelumnya, pemimpin Korut Kim Jong-un juga telah memerintahkan dinyalakannya kembali dua reaktor nuklir di Yongbyon yang telah mati lima tahun lalu.


"Saat-saat peledakan semakin dekat. Yang bertanggung jawab atas situasi ini sepenuhnya adalah pemerintah AS dan para penghasut perang yang mengganggu kedaulatan Korea Utara," lanjut Korut.


Ancaman Korut tidak bisa dibuktikan. Para peneliti telah memperkirakan bahwa Korut masih bertahun-tahun lagi sampai bisa membuat bom nuklir. Pasukan AS di Korsel juga sampai saat ini belum melihat adanya pergerakan dari pasukan Korut yang berjumlah 1,2 juta orang.


Namun, Korut memiliki banyak persenjataan konvensional, di antaranya adalah rudal balistik yang bisa mencapai jarak hingga ratusan kilometer. Menteri Pertahanan AS Chuck Hagel, mengatakan rudal ini bisa mengancam pulau-pulau terluar AS, seperti Guam, Hawaii.


Untuk itu, AS mengirimkan Terminal High Altitude Area Defense (THAAD), sebuah sistem canggih pertahanan serangan rudal ke wilayah Guam. AS juga menurunkan truk peluncur rudal, lengkap dengan rudal-rudal interseptor, dan radar pelacakĀ  AN/TPY-2.


"Beberapa langkah yang mereka ambil dalam beberapa minggu terakhir menunjukkan bahaya yang nyata," kata Hagel. (umi)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya