Remote Control Mainan Jadi Detonator Bom Boston

Foto dari saksi mata bom Boston
Sumber :
  • Ben Thornike
VIVAnews -
Adik Arif Pembunuh Jasad Wanita dalam Koper Jadi Tersangka, Ini Perannya
Fakta baru mengenai peledakan bom Boston kembali terkuak. Kali ini penyelidik FBI mengungkap bom yang menewaskan tiga orang dan melukai lebih dari 170 korban itu diaktifkan menggunakan detonator berupa alat kendali untuk mobil mainan anak-anak.

Lippo Cikarang Bukukan Pra-Penjualan Rp 325 Miliar di Q1-2024, 23 Persen dari Target

Diberitakan
Ada Kesempatan! Teuku Ryan Masih Bisa Ajukan Banding Jika Tak Setuju dengan Putusan Cerai
Reuters , Rabu 24 April 2013, fakta itu diungkap penyelidik FBI di hadapan anggota Kongres.


"Bom itu diaktifkan menggunakan
remote control
untuk mainan anak-anak. Saya juga diinformasikan bahwa salah satu pelaku yang selamat mendapat instruksi cara merakit bom dari majalah
Inspire
," ujar anggota Kongres dari Partai Demokrat, Dutch Ruppersberger.


Majalah Inspire adalah media milik kelompok militan Al-Qaeda di Yaman. Majalah itu kerap digunakan oleh al-Qaeda untuk menyampaikan informasi, pesan dan tips, termasuk salah satunya adalah cara membuat bom.


Ruppersberger menambahkan, artikel yang menginspirasi kedua pelaku untuk merakit bom panci presto berjudul "bagaimana merakit bom di dapur ibu Anda". Dia juga mengonfirmasi temuan FBI yang menyebut salah satu pelaku pernah berbelanja di toko yang menjual peralatan kembang api di New Hampshire.


"Salah satu pelaku yang tertua, pernah berbelanja di sebuah toko di New Hampshire dan meminta peralatan yang ledakannya paling kuat. Sehingga dia mendapat suara dan ledakan terhebat," ujar Ruppersberger.


Sementara kondisi salah satu pelaku yang masih bertahan hidup, Dzhokhar Tsarnaev, sudah mulai membaik dan bahkan perlahan membantu polisi mengusut kasus ledakan pada 15 April lalu. Dzhokhar dikenakan dakwaan menggunakan senjata pembunuh massal yang mengakibatkan kematian orang lain dan terancam hukuman mati. (adi)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya