Sumber :
- REUTERS/Thair al-Khalidi/Shaam News Network/Handout
VIVAnews -
Seorang jenderal di Suriah pilih membelot setelah diperintahkan menggunakan senjata kimia dalam menyerang pasukan pemberontak. Namun sebelumnya, dia sempat mengganti senjata kimia dengan cairan desinfektan yang tidak berbahaya.
Diberitakan
Al-Arabiya
, Minggu 28 April 2013, jenderal tersebut adalah Zahil al-Sakit, dari satuan senjata kimia angkatan bersenjata Suriah. Saat itu, dia diperintahkan untuk menghujani Tentara Pembebasan Suriah (FSA) dengan senjata kimia di wilayah Hauran.
Namun, Sakit menolak melakukannya. Dia malah mengganti cairan kimia tersebut dengan air desinfektan bernama "Air Javel".
"Saya diperintahkan mengeksekusi dengan kimia beracun ke gua-gua dan terowongan yang digunakan oleh FSA, tapi saya ganti kimia itu dengan air dicampur Javel," kata Sakit.
Dia menegaskan, selama memimpin satuan tersebut, dia tidak pernah menembakkan satu pun senjata kimia saat bertempur dengan FSA. "Saya memerintahkan seluruh senjata kimia untuk dikubur, dan saya bisa menunjukkan lokasi persis saya menguburnya," ujar dia lagi.
Bukti-bukti telah bermunculan soal penggunaan senjata kimia oleh rezim Bashar al-Assad. Di antaranya adalah Sarin, yang bisa membakar jika terkena kulit dan mematikan jika terhirup. Hal ini seperti yang ditakutkan oleh Amerika Serikat dan sekutunya.
BPBD DKI Ungkap 3 Sumber Ancaman Gempa di Jakarta
BPBD DKI mengungkap tiga sumber ancaman gempa di wilayah DKI Jakarta dan pengungkapan sumber ancaman tersebut sebagai upaya untuk memitigasi bencana.
VIVA.co.id
29 April 2024
Baca Juga :