Sumber :
- Cuyahoga County Sheriff's Office/Handout via Reuters
VIVAnews
- Ariel Castro, penyekap 3 perempuan di Kota Cleveland, Amerika Serikat, memiliki rekam jejak kekerasan dalam rumah tangga yang berulang. Castro berulang kali melakukan kekerasan atas Grimilda Figueroa, baik saat masih berstatus istri atau pun bekas istrinya.
Perempuan yang melahirkan empat anak Castro itu berulang kali melapor ke pihak berwajib bahwa dia dipukuli, dikerasi dan diancam Castro. Namun laporannya ini tidak pernah sampai pada titik pemidanaan pria yang berasal dari Puerto Rico itu.
Figueroa, yang wafat 2012 lalu, pertama melaporkan Castro pada 1989 dan terakhir tahun 2005, tiga tahun setelah dia diduga menyekap satu dari tiga perempuan yang disekapnya. Di laporan pertama, Castro tidak divonis penjara dan di dua kasus lagi, kasus dihentikan Figueroa sebelum masuk pengadilan.
Di kasus pertama, Castro menyatakan tidak banding dan menerima hukuman percobaan satu tahun. 26 Desember 1993, Castro ditahan karena menyetir sambil mabuk dan mulai memukuli Figueroa.
Kepada polisi, Figueroa menyatakan Castro mendorongnya ke lantai, memukul wajah dan kepala, serta menendangnya. Anak mereka yang saat itu berusia 12 tahun, Anthony, sampai berlari keluar rumah mencari pertolongan namun dikejar Castro.
Namun ketika di pengadilan, Figueroa mengaku tak mengingat kejadian itu. Kasusnya pun dibatalkan pengadilan.
"Dia ketakutan," kata mantan polisi yang menyelidiki kasus itu, Chris Giannini.
Pakar kekerasan dalam rumah tangga menyatakan, korban sering berubah pikiran karena mereka ketakutan atau kurang tahu mengenai sistem hukum. Dan Figueroa wafat April 2012, di usia 48, karena overdosis obat pembunuh rasa sakit.
Tahun 1997, akhirnya Figueroa cerai dengan Castro. Figueroa lalu menjalin hubungan dengan Fernando Colon, penjaga rumah sakit tempat dia dirawat setelah dipukuli Castro.
Baca Juga :
Terpopuler: Zaidul Akbar Bocorkan Resep Kaldu Ajaib hingga Fakta-fakta Unik Tentang Uzbekistan
Sukanto Tanoto Disiapkan Lahan Investasi di IKN, Initip Gurita Bisnisnya
Sukanto Tanoto adalah pemilik Royal Golden Eagle (RHE), sebuah grup yang bergerak di bidang pulp dan kertas, minyak sawit, dan energi.
VIVA.co.id
30 April 2024
Baca Juga :