Sumber :
- REUTERS/Amr Abdallah Dalsh/Files
VIVAnews
- Presiden Mesir, Mohamed Mursi, digulingkan dari kekuasaan oleh pihak militer pada Rabu malam waktu setempat (Kamis dini hari WIB). Tidak hanya mengkudeta, militer pun menahan Mursi.
Belum ada pernyataan resmi dari militer atas nasib Mursi. Namun, menurut kantor berita
Reuters
, penahanan Mursi itu telah diverifikasi oleh seorang juru bicara kelompok Ikhwanul Muslimin yang mendukung Mursi maupun dari pejabat keamanan Mesir pada Kamis waktu setempat.
Ahmed Aref, juru bicara Ikhwanul, mengatakan bahwa baik Mursi maupun seorang pejabat senior, Essam El-Haddad, telah ditahan, namun tidak diketahui lokasinya. Seorang pejabat keamanan mengungkapkan bahwa bahwa Mursi ditahan di sebuah gedung milik intelijen militer.
Sebelum kabar penahanan itu, Mursin sudah dilarang militer meninggalkan Mesir, ungkap stasiun berita
al-Arabiya
. Selain Mursi, pemimpin Ikhwanul Mohammed Badie dan deputinya, Khairat al-Shater juga tidak boleh keluar negeri.
Selain itu, awal pekan ini, militer memberi ultimatum kepada Mursi untuk segera mengatasi krisis politik dalam waktu 48 jam. Mursi menampik seruan oposisi dan militer itu seraya menyatakan bahwa dia dipilih secara sah berdasarkan konstitusi setelah menang Pemilu demokratis pertama di negara itu.
Mesir sendiri masih belum pulih dari krisis politik dan ekonomi setelah rakyat menggulingkan rezim Hosni Mubarak pada 2011 melalui gelombang aksi demonstrasi yang sarat kekerasan. Dengan demikian, dalam kurun dua tahun Mesir berganti pemimpin melalui konflik.
Halaman Selanjutnya
Mesir sendiri masih belum pulih dari krisis politik dan ekonomi setelah rakyat menggulingkan rezim Hosni Mubarak pada 2011 melalui gelombang aksi demonstrasi yang sarat kekerasan. Dengan demikian, dalam kurun dua tahun Mesir berganti pemimpin melalui konflik.