Sumber :
- REUTERS/Jessica Rinaldi
VIVAnews -
Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa, bertemu dengan Presiden Dewan Keamanan PBB yang juga Wakil Tetap Argentina, MarĂa Cristina Perceval di markas PBB, New York pada Kamis waktu setempat. Kunjungan itu digunakan Marty untuk membahas berbagai perkembangan perdamaian dan keamanan di Timur Tengah, khususnya mengenai isu Palestina, Suriah dan Mesir.
Menurut keterangan pers Kementerian Luar Negeri AS, dalam pertemuan yang digelar selama hampir satu jam itu, Marty meminta penjelasan Perceval mengenai penanganan yang dilakukan oleh DK PBB terkait perkembangan di Palestina, Suriah dan Mesir.
Dia mengingatkan DK PBB akan fungsi dan perannya dalam penanganan konflik itu. "DKK PBB harus dapat menjalankan mandatnya untuk menjaga perdamaian dan keamanan di dunia, khususnya di kawasan Timur Tengah," ungkap Marty seperti yang tertulis di dalam rilis pers.
Terkait isu Mesir, Marty kembali menyatakan keprihatiannya atas situasi politik yang hingga kini belum pulih. Dia khawatir apabila tindak kekerasan tidak segera dihentikan, maka dapat mengakibatkan jumlah korban jiwa yang lebih banyak lagi.
Menurut dia, daripada mengambil sikap represif, akan lebih baik untuk mengedepankan kepentingan bangsa dan rakyat Mesir dalam mencari solusi yang memuaskan keinginan kedua belah pihak.
Sementara mengenai perkembangan di Suriah, Marty menyebut Perceval telah menyampaikan tiga hal mendasar yang menjadi perhatian DK PBB, yakni dugaan penggunaan senjata kimia, kesulitan dalam memberikan bantuan kemanusiaan dan tantangan dalam mendorong proses perundingan damai Konferensi Jenewa II.
"DK PBB harus mencari opsi-opsi lain agar perundingan damai Suriah segera digelar, termasuk dengan pendekatan yang sifatnya bertahap untuk menciptakan rasa saling percaya diantara pihak yang bertikai," kata Marty.
Perkembangan pembicaraan damai antara Palestina-Israel, turut menjadi topik yang dibicarakan dalam kunjungan Marty ke New York. Dia mendorong PBB agar momentum positif dimulainya kembali perundingan damai yang saat ini difasilitasi pemerintah AS terus dijaga.
"DK PBB harus menciptakan kondisi yang kondusif dan mendorong kedua pihak agar terus lakukan perundingan" ungkap Marty. (umi)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Sementara mengenai perkembangan di Suriah, Marty menyebut Perceval telah menyampaikan tiga hal mendasar yang menjadi perhatian DK PBB, yakni dugaan penggunaan senjata kimia, kesulitan dalam memberikan bantuan kemanusiaan dan tantangan dalam mendorong proses perundingan damai Konferensi Jenewa II.