Sebut Jins Dilarang di Iran, PM Israel Dicemooh di Twitter

Toko penjual celana jins di Iran
Sumber :
  • Twitter @iiriix
VIVAnews
- Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menjadi sasaran cemooh di Twitter menyusul pernyataannya bahwa warga Iran tak bisa mengenakan celana jins. Pernyataan Netanyahu yang disampaikan dalam wawancara dengan televisi
BBC
Persia ini topik utamanya sebenarnya soal pengayaan uranium Iran.


Namun, alih-alih fokus ke sana, pernyataannya soal gaya hidup orang Iran yang justru jadi perhatian publik. "Saya kira jika rakyat Iran memiliki kemerdekaan, mereka akan mengenakan jins, mendengarkan musik Barat dan memiliki pemilihan umum bebas," kata Netanyahu dalam wawancara yang disiarkan Minggu, 6 Oktober 2013.


Pernyataan Netanyahu ini tentu saja mendatangkan respons. Meski perempuan wajib mengenakan jilbab dan dilarang berpakaian ketat, celana jins tidak dilarang di Iran. Musik Barat sebenarnya ilegal namun warga menemukan cara mendengarkannya di rumah misalnya melalui internet.


Ratusan warga Iran pun memasang foto mereka dengan pakaian berbahan jins di Twitter. Ada juga yang langsung me-mention PM Israel yang memiliki akun terverifikasi @netanyahu itu.


Jet Tempur F-16 Singapura Jatuh
"Mr. Netanyahu,
here is a shop selling weapons of mass destruction in Iran
2 Militer Israel Tewas usai Kena Serangan Rudal Hizbullah
," tweet sebuah akun populer @iiriix yang melampirkan sebuah toko penjual celana jins.

KAI Tambah 7 Kereta Api di Libur Long Weekend, Simak Rute-rutenya

Ada juga yang men-tweet, "Lol, Netanyahu tidak tahu orang Iran mengenakan jins, lalu bagaimana dia tahu Iran sedang mengembangkan senjata nuklir?"


Menariknya, Twitter sebenarnya diblokir pemerintah Iran. Namun ternyata, banyak warga yang mengetahui jalan keluar dari blokir itu. (eh)


Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya