Sebut Jins Dilarang di Iran, PM Israel Dicemooh di Twitter

Toko penjual celana jins di Iran
Sumber :
  • Twitter @iiriix
VIVAnews
- Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menjadi sasaran cemooh di Twitter menyusul pernyataannya bahwa warga Iran tak bisa mengenakan celana jins. Pernyataan Netanyahu yang disampaikan dalam wawancara dengan televisi
BBC
Persia ini topik utamanya sebenarnya soal pengayaan uranium Iran.


Namun, alih-alih fokus ke sana, pernyataannya soal gaya hidup orang Iran yang justru jadi perhatian publik. "Saya kira jika rakyat Iran memiliki kemerdekaan, mereka akan mengenakan jins, mendengarkan musik Barat dan memiliki pemilihan umum bebas," kata Netanyahu dalam wawancara yang disiarkan Minggu, 6 Oktober 2013.

Kick Off PPDB Jabar 2024, Bey Machmudin: Tak Ada "Titip Titipan"

Pernyataan Netanyahu ini tentu saja mendatangkan respons. Meski perempuan wajib mengenakan jilbab dan dilarang berpakaian ketat, celana jins tidak dilarang di Iran. Musik Barat sebenarnya ilegal namun warga menemukan cara mendengarkannya di rumah misalnya melalui internet.
Baru Tiba di Paris, Alfeandra Dewangga Geber Persiapan Jinakkan Guinea


Dishub DKI Sebut Juru Parkir Liar di Minimarket Akan Disidang, Dikenakan Tindak Pidana Ringan
Ratusan warga Iran pun memasang foto mereka dengan pakaian berbahan jins di Twitter. Ada juga yang langsung me-mention PM Israel yang memiliki akun terverifikasi @netanyahu itu.

"Mr. Netanyahu,
here is a shop selling weapons of mass destruction in Iran
," tweet sebuah akun populer @iiriix yang melampirkan sebuah toko penjual celana jins.


Ada juga yang men-tweet, "Lol, Netanyahu tidak tahu orang Iran mengenakan jins, lalu bagaimana dia tahu Iran sedang mengembangkan senjata nuklir?"


Menariknya, Twitter sebenarnya diblokir pemerintah Iran. Namun ternyata, banyak warga yang mengetahui jalan keluar dari blokir itu. (eh)


Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya