Dijajah Israel, Palestina Rugi Rp38 Triliun per Tahun

Warga Palestina mendukung upaya Mahmoud Abbas di PBB
Sumber :
  • REUTERS/Marko Djurica
VIVAnews -
Perekonomian Palestina terus tersungkur akibat penjajahan yang dilakukan Israel di Tepi Barat. Menurut perhitungan Bank Dunia, setiap tahunnya Palestina kehilangan potensi ekonomi hingga US$3,4 miliar atau lebih dari Rp38,1 triliun karena blokade.


Diberitakan
Al-Arabiya
, Selasa 8 Oktober 2013, situasi ini bisa sedikit membaik jika saja Israel mencabut larangan pengembangan ekonomi di 61 persen wilayah Tepi Barat yang mereka kuasai. Jika demikian, maka ekonomi Palestina bisa berkembang 35 persen dari GDP tahun 2011.


"Lebih dari setengah wilayah Tepi Barat yang kaya akan sumber daya alam dan pertanian, tidak bisa diakses oleh warga Palestina," ujar Bank Dunia dalam laporannya.


Bank Dunia juga menuliskan bahwa dibebaskannya Tepi Barat dari kekangan Israel, ketergantungan Palestina akan bantuan luar negeri akan berkurang hingga setengahnya. Kinerja pemerintah juga akan meningkat, seiring akan semakin terkikisnya defisit yang selalu mereka alami.


Kesaksian Warga, Gempa Garut Dirasakan Besar dan Terdengar Rumah Gemeretak dan Kaca Bergetar
"Studi komprehensif pertama soal dampak potensial di 'tanah terlarang' yang dikeluarkan Bank Dunia hari ini, menunjukkan kerugian ekonomi Palestina sekitar US$3,4 miliar," tulis laporan Bank Dunia lagi.

Aksi Mulia Prajurit Wing Komando I Kopasgat Sentuh Warga Kampung Jatiwaringin Pondok Gede

IMF telah memperkirakan bahwa pertumbuhan GDP Palestina akan terus menurun, dari 11 persen tahun 2011, dan 5,9 persen tahun 2012, menjadi 4,5 persen pada akhir tahun ini.
Ijeck dan Bobby Nasution Bertemu di Jakarta Bahas Pilkada Sumut 2024, Ini Hasilnya


Israel mengatakan bahwa mereka berencana membebaskan sebagian lahan Palestina, tergantung dari perkembangan dialog kedua negara. Kuartet Timur Tengah, yaitu PBB, Uni Eropa, Amerika dan Rusia, bulan lalu mempublikasikan rencana perbaikan ekonomi Palestina, sebagai bentuk dorongan bagi negosiasi damai dua negara.


Rencana yang disebut "Inisiatif Ekonomi Palestina" itu akan fokus pada pertumbuhan sektor swasta. Ada delapan sektor kunci yang jadi target pembangunan, di antaranya adalah konstruksi, pertanian, energi dan air, serta pariwisata. (eh)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya