Sumber :
VIVAnews -
Seorang pejabat Partai Komunis China (PKC) dibebastugaskan setelah ketahuan berutang besar pada sebuah restoran di provinsi Henan. Karena utang tidak dibayar, restoran itu kekurangan biaya sehingga terpaksa tutup.
Diberitakan
BBC, Senin 28 Oktober 2013, utang Han Junhong, sekretaris partai di kota Wangluo itu mencapai 700.000 yuan, atau lebih dari Rp1,2 miliar dalam waktu tiga tahun. Dia berutang untuk hidangan kaki babi saus coklat yang terkenal di restoran tersebut.
Menu itu jadi andalan Han ketika menjamu para tamunya. Restoran tersebut memang menjadi tempat para pejabat mengadakan acara makan-makan. Tidak disebutkan berapa kali Han makan di tempat tersebut.
Pemilik restoran tersebut, Geng Weijie mengaku tidak mampu menutup biaya operasional restoran jika utang tersebut tidak dibayar. Akibatnya, dia terpaksa menutupnya. "Saya sedang sakit, saya memiliki anak kecil, dan keluarga saya juga punya utang yang harus dibayar," kata Geng.
Kasus ini menjadi perhatian media setelah ramai dibicarakan di media sosial serupa Twitter di China, Weibo. Menurut harian Global Times, pemerintah telah membayar seluruh tagihan tersebut. Han dibebastugaskan dari posisinya selama komisi disiplin PKC melakukan penyelidikan.
Perilaku Han ini bertentangan dengan komitmen Presiden Xi Jinping yang menyerukan penghematan dan menghentikan gaya hidup mewah. Xi mengatakan, pejabat tidak memesan makanan lebih dari "empat lauk dan semangkuk sup" di restoran.
Kendati demikian, pemborosan masih terus terjadi di kalangan pemerintah China. Salah satunya yang ramai dibicarakan adalah pembangunan patung raksasa ikan buntal di provinsi Jiangsu seharga 70 juta yuan, setara Rp127 miliar. (umi)
![Interior kursi penumpang Kereta Cepat Jakarta Bandung]()
![img_title]()
Baca Juga :
Jakarta Berpotensi Hujan pada Minggu Siang
Menu itu jadi andalan Han ketika menjamu para tamunya. Restoran tersebut memang menjadi tempat para pejabat mengadakan acara makan-makan. Tidak disebutkan berapa kali Han makan di tempat tersebut.
Pemilik restoran tersebut, Geng Weijie mengaku tidak mampu menutup biaya operasional restoran jika utang tersebut tidak dibayar. Akibatnya, dia terpaksa menutupnya. "Saya sedang sakit, saya memiliki anak kecil, dan keluarga saya juga punya utang yang harus dibayar," kata Geng.
Kasus ini menjadi perhatian media setelah ramai dibicarakan di media sosial serupa Twitter di China, Weibo. Menurut harian Global Times, pemerintah telah membayar seluruh tagihan tersebut. Han dibebastugaskan dari posisinya selama komisi disiplin PKC melakukan penyelidikan.
Perilaku Han ini bertentangan dengan komitmen Presiden Xi Jinping yang menyerukan penghematan dan menghentikan gaya hidup mewah. Xi mengatakan, pejabat tidak memesan makanan lebih dari "empat lauk dan semangkuk sup" di restoran.
Kendati demikian, pemborosan masih terus terjadi di kalangan pemerintah China. Salah satunya yang ramai dibicarakan adalah pembangunan patung raksasa ikan buntal di provinsi Jiangsu seharga 70 juta yuan, setara Rp127 miliar. (umi)
Mau Naik Kereta Cepat Whoosh, Simak Dulu Daftar Moda Transportasi Gratis yang Terintegrasi
Penumpang Kereta Cepat Whoosh tidak akan kesulitan untuk menjangkau pusat Kota Bandung. KCIC telah mempersiapkan serangkaian integrasi moda transportasinya.
VIVA.co.id
12 Mei 2024
Baca Juga :
