Sumber :
- REUTERS/Stringer
VIVAnews
– Kota Volgograd di selatan Rusia diguncang dua bom hanya dalam kurun waktu 24 jam. Bom pertama yang merupakan bom bunuh diri meledak di stasiun kereta api dan menewaskan 17 orang, Minggu 29 Desember 2013. Sementara bom kedua yang dipasang di bagian tengah bus troli meledak di dekat pasar di pusat kota dan menewaskan 14 orang, Senin 30 Desember 2013.
Amerika Serikat langsung menawarkan bantuan dan menyatakan dukungannya pada Rusia untuk memberantas aksi terorisme. “Amerika Serikat berdiri dalam solidaritas bersama rakyat Rusia guna memberantas terorisme. Pemerintah AS juga menawarkan dukungan penuh bagi pemerintah Rusia dalam persiapan keamanan untuk Olimpiade Sochi,” kata Juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih, Caitlin Hayden, seperti dilansir
Reuters
.
Olimpiade Musim Dingin di Sochi, Rusia, akan berlangsung 7-23 Februari 2013. Meledaknya dua bom di Volgograd tak pelak memicu kekhawatiran akan adanya serangan militan Islam dalam kompetisi olahraga dunia yang diikuti oleh sekitar 85 negara dan 2.500 atlet itu.
Presiden Vladimir Putin yang mempertaruhkan harga dirinya pada Olimpiade Sochi, memerintahkan keamanan diperketat di seluruh penjuru Rusia. Putin juga langsung menggelar pertemuan dengan Kepala Badan Intelijen Rusia (FSB), Alexander Bortnikov.
Sementara itu, AS menawarkan kerjasama lebih erat dengan Rusia untuk mengamankan para atlet, penonton, dan seluruh personel maupun pengunjung Olimpiade Sochi. Sebelumnya dalam tragedi bom Boston Maraton di AS, April 2013, Moskow juga bekerjasama dengan Washington.
Bantuan untuk Rusia tak hanya ditawarkan oleh AS. Perdana Menteri Inggris David Cameron mengatakan terkejut dan sedih dengan serangan di Volgograd. “Saya telah memulis surat kepada Presiden Putin. Inggris akan membantu Rusia dengan cara apapun yang kami bisa,” kata Cameron lewat akun Twitter-nya.
Presiden Komite Olimpiade Internasional, Thomas Bach, mengutuk serangan keji terhadap orang-orang tak bersalah di Volgograd. Dia juga telah mengirim surat kepada Putin untuk menyampaikan belasungkawa sekaligus keyakinannya bahwa Rusia akan tetap menggelar olimpiade yang aman di Sochi. (sj)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Bantuan untuk Rusia tak hanya ditawarkan oleh AS. Perdana Menteri Inggris David Cameron mengatakan terkejut dan sedih dengan serangan di Volgograd. “Saya telah memulis surat kepada Presiden Putin. Inggris akan membantu Rusia dengan cara apapun yang kami bisa,” kata Cameron lewat akun Twitter-nya.