Balik dari China, Warga Kanada Tewas Akibat Flu Burung

Virus H5N1 atau flu burung
Sumber :
  • Dok. Kementerian Kesehatan AS
VIVAnews -
Seorang warga Alberta, Kanada, meninggal dunia akibat terserang virus flu burung jenis H5N1 yang didapatnya saat berkunjung ke China. Ini adalah kasus flu burung pertama yang tercatat di negara Amerika Utara tersebut.


Diberitakan
CBC News
, hal ini diumumkan oleh Menteri Kesehatan Kanada Rona Ambrose, Rabu 8 Januari 2014. Namun dia menegaskan, penyakit flu burung jenis ini tidak berpotensi menular antarmanusia.


Korban yang tidak disebutkan namanya ini meninggal dunia pada 3 Januari lalu. Dia diketahui baru saja mengunjungi Beijing, China, bersama dua orang lainnya. Penyebab kematian akibat flu burung baru dikonfirmasi pada Selasa malam lalu.


Korban pertama kali menunjukkan gejala flu pada 27 Desember pada penerbangan dari Beijing menuju Vancouver dan dilanjutkan ke Edmonton. Dia dilarikan ke rumah sakit karena demam dan sakit kepala parah. Dua hari kemudian, dia meninggal dunia.


Segera Nikah Lagi di Usia 77 Tahun, Anwar Fuady: Saya Enggak Ada yang Urus
Menurut Dr. James Talbot, kepala medis di Departemen Kesehatan Alberta, korban tidak mengalami gejala sakit pernafasan seperti penderita flu burung lainnya. Indikasi awal, korban menderita pembengkakan otak dan lapisan yang menyelimuti otak.

Terpopuler: Polisi Gerebek Pameran Otomotif, Pesan Mobil Sport Listrik Rp1,1 Miliar

"Itu memang salah satu cara pasien H5N1 meninggal," kata Talbot.
Tidak Akan Ada Guncangan Politik dalam Transisi Jokowi kepada Prabowo, Menurut PAN


Belum diketahui dari mana korban tertular. Dia dilaporkan hanya berada di Beijing, tidak berjalan-jalan ke daerah peternak ayam. Kendati flu burung jenis ini tidak menular ke manusia, namun pemerintah Kanada mengambil langkah waspada.


Dua orang yang ikut bepergian bersama korban diawasi selama 10 hari ke depan untuk memastikan mereka tidak memiliki gejala yang sama. Selain itu, Kanada juga mengirimkan pemberitahuan pada para penumpang di pesawat yang sama dengan korban untuk melaporkan jika ada gejala pada tubuh.


Keluarga korban juga dimonitor dengan cermat. Sejauh ini, tidak ada tanda-tanda penularan.


Sejak awal tahun lalu, flu burung kembali mewabah di wilayah China. Menurut data kementerian kesehatan China, dari Februari hingga Oktober tahun lalu, ada 136 penderita flu burung H7N9 di China, 45 korban meninggal dunia.


Dalam sepuluh tahun terakhir, tercatat ada 650 kasus flu burung di 15 negara di seluruh dunia, kebanyakan di wilayah Asia, Eropa, Afrika dan Timur Tengah.


"Penularan pada manusia fatal dan membunuh 60 persen penderitanya. Tidak ada data-data penderita lainnya di Kanada. Kasus kali ini adalah satu-satunya," kata Dr. Gregory Taylor, wakil kepala departemen kesehatan Alberta.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya