Sumber :
- http://ardanwidayat.blogspot.com
VIVAnews
- Kementerian Pertahanan RI mengatakan Singapura telah membatalkan sebuah pertemuan yang rencananya akan digelar di antara petinggi militer dari kedua negara. Hal itu terkait konflik penamaan salah satu KRI baru yang menggunakan nama Usman Harun.
Dilansir dari stasiun berita
Channel News Asia
, Minggu 9 Februari 2014 mengutip pemberitaan beberapa media di tanah air yang menyebut undangan untuk para petinggi militer RI juga ditarik oleh Pemerintah Singapura. Sementara media Negeri Singa malah memberitakan Indonesia lah yang justru membatalkan untuk hadir kendati sebanyak 100 undangan telah disebar.
Semula beberapa petinggi militer RI seperti Wakil Menteri Pertahanan, Letnan Jenderal (Purn) Sjafri Sjamsoedin, Panglima TNI, Jenderal Moeldoko, Kepala Staff TNI Angkatan Darat, Jenderal Budiman dan Kepala Staf TNI Angkatan Udara, Marsekal Ida Bagus Putu Dunia dijadwalkan akan hadir di pameran terbesar di Asia,
Singapore Airshow
2014.
Baca Juga :
Ganas, Indonesia Hajar Inggris 5-0 di Thomas Cup
Baca Juga :
Martin Juara, Sprint Race MotoGP Spanyol Diwarnai Banyak Kecelakaan Termasuk Marquez & Bagnaia
Juru bicara Kementerian Pertahanan Singapura membenarkan soal batalnya delegasi militer RI ke Singapura. Namun, mereka tidak menyebut alasan di balik absennya para delegasi tersebut.
Sementara juru bicara Kemenhan RI mengatakan pembatalan tersebut sudah jelas terkait keputusan Indonesia yang tetap bersikeras menggunakan nama Usman Harun untuk salah satu KRI baru yang dibeli dari Inggris. Tetapi dia memastikan tim aerobatik Indonesia di ajang
Singapore Airshow
tetap tampil.
Nama tersebut diambil dari dua tentara marinir, Harun Said dan Osman Haji Mohammed Ali, yang menjadi aktor di balik aksi pengeboman MacDonald House di Orchard Road tahun 1965 silam.
Keputusan untuk menggunakan nama tersebut, diprotes oleh Pemerintah Singapura pada pekan lalu. Keberatan disampaikan langsung oleh Kementerian Luar Negeri Singapura kepada Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa.
Menurut Pemerintah Negeri Singa, penggunaan nama itu membangkitkan luka lama yang dialami oleh keluarga korban.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Juru bicara Kementerian Pertahanan Singapura membenarkan soal batalnya delegasi militer RI ke Singapura. Namun, mereka tidak menyebut alasan di balik absennya para delegasi tersebut.