Setiap Rabu Mantan Jugun Ianfu Korsel Demo di Kedubes Jepang

Para mantan jugun ianfu Korea Selatan Demo di depan Kedubes Jepang
Sumber :
  • Reuters

VIVAnews - Jugun ianfu atau wanita penghibur tentara Jepang pada Perang Dunia II di Korea Selatan masih gigih menuntut permintaan maaf resmi dan kompensasi dari pemerintah Negeri Sakura. Setiap Rabu, mereka gelar demonstrasi di depan Kedubes Jepang di Seoul.

Diberitakan Channel News Asia, 26 Februari 2014, aksi rutin ini berlangsung sejak 8 Januari 1992 di pusat kota Seoul. Saat itu, hanya segelintir mantan jugun ianfu yang berani muncul dan bersuara. Mereka mengaku telah jadi budak seks tentara Jepang pada perang tahun 1940an.

Namun perlahan, semakin banyak korban kebejatan tentara Jepang yang bermunculan. Banyak dari mereka mengisahkan kelamnya kehidupan saat itu di bawah cengkeraman Jepang. Tujuan mereka adalah menuntut permintaan maaf Jepang dan adanya kompensasi.

Pada tahun 1990an, total ada 239 mantan jugun ianfu yang mencatatkan diri di Korsel. Sejak demo rutin dilakukan, patung anak gadis yang merepresentasikan mereka berdiri di depan Kedubes Jepang di Seoul pada 2011. Monumen ini mengundang turis dari dalam dan luar negeri.

Hingga kini, demo masih terus dilakukan. tahun 2002 lalu, Guinnes Book of Records mencatat "demo Rabu" ini sebagai demo terpanjang dengan tema yang sama di seluruh dunia.

5 Merek Ponsel 5G yang Laku Dibeli Konsumen Indonesia

Di antara jugun ianfu adalah Hwan Keum-ja yang meninggal dunia Januari tahun ini di usia 90 tahun. Sebelumnya dia mengatakan pernah dipaksa kerja di pabrik kaca saat berusia 13 tahun. Tiga tahun kemudian, dia dikirim ke China untuk jadi budak syahwat tentara Jepang.

"Sangat menyakitkan melihat dia meninggal tanpa mendapatkan permintaan maaf dan kompensasi dari Jepang. Yang dia dengarkan hanyalah komentar miring dari para pemimpin Jepang," kata putra adopsi Hwan, Kim Jung-hwan.

Saat ini, mantan jugun ianfu Korsel sudah berusia renta. Sebanyak 55 dari mereka berusia 86 tahun, sekitar 10 orang di atas 90 tahun. Pemerintah Jepang masih juga belum memenuhi tuntutan mereka.

Jepang memang telah meminta maaf secara resmi, namun menolak memberikan kompensasi pada para korban. Semakin menyakitkan hati ketika walikota Osaka tahun lalu mengatakan bahwa jugun ianfu diperlukan perannya bagi tentara Jepang.

200.000 Budak Seks

Bey Machmudin Lepas Keberangkatan Jemaah Haji Kloter Pertama Embarkasi Jakarta-Bekasi

Diperkirakan ada sekitar 200.000 budak seks tentara Jepang pada Perang Dunia II. Kebanyakan mereka datang dari Korea Selatan, Filipina, Indonesia dan Taiwan. Menurut situs Ianfu Indonesia, para perempuan di negara jajahan Jepang awalnya dijanjikan sekolah gratis, jadi pemain sandiwara, atau pekerja rumah tangga.

Namun, mereka dibohongi dan dijadikan budak seks untuk para tentara Jepang di medan perang, baik di garis depan maupun belakan pertempuran. Kebanyakan mereka dipaksa melayani nafsu binatang tentara Jepang hingga 10-20 kali sehari, siang dan malam. Mereka dibiarkan kelaparan, kemudian diaborsi paksa bila hamil.

Bagi yang selamat, di masa tuanya penuh derita dengan kerusakan kandungan, pendarahan, sakit jiwa, hidup mengasingkan diri atau dikucilkan masyarakat. Jepang meminta maaf secara resmi pada tahun 1993, namun permintaan maaf ini banyak ditolak oposisi yang mengaku negaranya tidak terlibat langsung pada praktik itu. (ren)

Han So Hee dan Ryu Jun Yeol

Sekian Lama Bungkam, Ryu Jun Yeol Akhirnya Klarifikasi Skandal Asmara dengan Han So Hee

Setelah hampir dua bulan lamanya diam, baru-baru ini aktor Ryu Jun Yeol angkat bicara mengenai hubungan asmara yang sempat dijalin dengan Han So Hee dan Hyeri Girl Day.

img_title
VIVA.co.id
12 Mei 2024