Crimea Ingin Pisah dari Ukraina, AS Ancam Rusia

Pasukan Rusia tanpa identitas berpatroli di Crimea, Ukraina.
Sumber :
  • REUTERS/Baz Ratner
VIVAnews -
Harry Maguire Setuju Liga Inggris Hapuskan VAR
Parlemen Crimea memutuskan pada voting untuk bergabung dengan Rusia dan berpisah dengan Ukraina. Referendum juga akan digelar 10 hari lagi. Menanggapi langkah pemerintah otonomi Crimea ini, Presiden Amerika Serikat Barack Obama berang.

First Southeast Asia Porsche Experience Center to Open in Singapore

Obama dilaporkan langsung memerintahkan pemberian sanksi pada Rusia jika Crimea benar-benar pisah dari Ukraina. Perintah sanksi yang ditandatangani Obama pada Kamis kemarin bukan hanya untuk Rusia, melainkan untuk pejabat Ukraina yang mendukung berpisahnya Crimea.
Aktivitas Vulkanik Meningkat Gunung Slamet Bisa Picu Gempa dan Erupsi, Menurut BPBD


"Referendum mengancam kedaulatan dan integritas wilayah Ukraina. Referendum ini melanggar konstitusi Ukraina dan melangar hukum internasional. Setiap diskusi tentang masa depan Ukraina harus melibatkan pemerintah yang sah dari Ukraina," kata Obama di Gedung Putih, dilansir Reuters.

Sanksi tersebut akan berupa larangan berkunjung pejabat Rusia ke AS dan pembekuan aset mereka di Negeri Paman Sam. Namun sanksi ini bisa dianulir jika Rusia ingin berdialog dan menyelesaikan masalah dengan damai.

Obama sebelumnya juga telah menelepon Presiden Vladimir Putin kemarin, yang kedua dalam beberapa hari terakhir. Dalam perbincangan selama satu jam, Obama kembali mendesak Rusia menerima solusi diplomatik dan menarik pasukannya dari Crimea. Belum ada komentar resmi Putin soal hal ini.

Obama mengatakan, keputusannya ini juga didukung oleh negara-negara Eropa. Uni Eropa dalam sebuah pertemuan darurat memutuskan untuk menekan Rusia agar meninggalkan Crimea. UE mengatakan bahwa invasi Rusia ke Crimea adalah tindakan ilegal.

Menurunkan kekuatan militer untuk menandingi Rusia di Crimea bukan merupakan salah satu opsi negara Barat. Dalam pertemuan Menlu Barat dan Rusia di Paris beberapa waktu lalu, mereka sepakat untuk menyelesaikan masalah ini dengan dialog

Parlemen Crimea menganggap keputusan mereka untuk lepas dari Ukraina adalah langkah tepat, mengingat Penduduk keturunan Rusia mencapai 60 persen, sisanya warga Ukraina dan minoritas Muslim Tatar. Di Crimea juga ditambatkan armada pasukan Laut Hitam Rusia.
Raffi Ahmad, Mpok Alpa dan Irfan Hakim.

Raffi Ahmad Bakal Tanggung Biaya Persalinan Mpok Alpa, Bebas Pilih Rumah Sakit

Komedian sekaligus presenter Nina Carolina atau yang akrab dengan nama Mpok Alpa, saat ini tengah hamil anak kembar. Kabar itu mencuri perhatian, termasuk Raffi Ahmad.

img_title
VIVA.co.id
17 Mei 2024