Aksi Paedofilia Eks Guru JIS Terungkap Usai Pecat PRT

William James Vahey
Sumber :
  • http://www.fbi.gov/wanted/seeking-info/willliam-james-vahey
VIVAnews -
Kemenkominfo: Prof Salim Said Merupakan Sosok Teladan bagi Wartawan Modern
Biro Penyelidik Federal Amerika Serikat, FBI tengah mendalami kasus kejahatan seks terhadap anak-anak dengan tersangka William James Vahey (64). Vahey mencabuli sedikitnya 90 anak, sejak tahun 2008.

Tetap Bayar Pajak, Menkominfo Tegaskan Starlink Tak dapat Insentif Khusus

Dikutip dari laman
Apakah Indonesia Butuh Teknologi 6G
CNN edisi 22 April 2014, kasus ini mencuat setelah Vahey memecat pekerja rumah tangganya, tahun lalu. Kala itu, Vahey masih mengajar sejarah dan geografi di kelas 9 American Nicaraguan School, Managua, Nikaragua.


Vahey menuduh pekerja yang tidak disebutkan nama itu mencuri barang pribadinya. Lalu, pada Maret 2014, si pekerja itu mendatangi American Nicaraguan School seraya membawa flash drive atau media penyimpanan data milik Vahey. Dia mendesak pengelola sekolah melihat isi flash drive itu.

Pengelola sekolah sangat kaget saat mengetahui isi flash dvrive itu adalah gambar-gambar anak laki-laki dari berbagai negara dalam kondisi telanjang. Pengelola sekolah langsung memanggil Vahey untuk mengonfrontir gambar-gambar tidak senonoh itu. FBI menyatakan, anak-anak itu difoto dalam kondisi tak sadar, seperti tertidur.

Vahey tidak berkutik. Dia mengakui kejahatannya. Namun, dia kemudian menyalahkan masa kecil. Vahey mengaku dia juga korban pencabulan saat kanak-kanak. Akibat peristiwa itu, Vahey pun berubah menjadi monster pemangsa anak seumur hidupnya.

Namun, menurut laporan stasiun KPRC-TV, Vahey mengklaim korbannya tidak menderita. Sebelum dia mencabuli, si anak dicekoki obat tidur lebih dulu sehingga mereka tak sadar.

Tanpa pikir panjang, perwakilan sekolah itu kemudian mendatangi Kedutaan Besar AS di Nikaragua dan menyerahkan data yang mereka miliki. FBI langsung turun tangan mengusut kasus itu.

Vahey kemudian bunuh diri pada 21 Maret 2014 di Luverne, Minnesota. Meski Vahey sudah tewas, FBI tak berhenti mengusut kejahatan biadab itu. FBI melanjutkan penyidikan dengan berupaya mengidentifikasi 90 bocah yang gambarnya ada di flash drive Vahey.

Untuk proses identifikasi korban predator anak itu, FBI meminta bantuan publik AS dan internasional karena tersangka pernah mengajar di 8 negara.

FBI juga mengungkapkan, bocah-bocah yang difoto itu berumur antara 12-14 tahun dan tampak tak sadarkan diri. Saat ditemui di Houston, juru bicara FBI Shauna Dunlap mengatakan, penyidik menduga kuat anak-anak itu merupakan  murid-murid Vahey sejak tahun 2008. FBI juga menduga, Vahey sudah mencabuli semua bocah malang itu.

Foto-foto itu dikelompokkan berdasarkan tanggal dan lokasi study tour siswa sejak tahun 2008. "Saya khawatir, korban pencabulan dia lebih dari 90 anak, sebelum 2008 itu," imbuhnya.

Lewat surat elektronik yang dikirimkan ke VIVAnews, Rabu, 23 April 2014, JIS menjelaskan mereka baru saja menerima informasi dari sekolah internasional yang berada di Caracas, Venezuela mengenai penyelidikan FBI itu. JIS memastikan segera menghubungi FBI untuk melakukan verifikasi kebenaran kasus ini. Berikut kutipan surat resmi dari manajemen JIS tersebut.

"Bersama ini kami mengkonfirmasikan bahwa tersangka adalah mantan karyawan Jakarta International School yang berhenti pada 2002. Masalah tersebut saat ini sedang berada di bawah penyelidikan pihak FBI. Kami akan bekerjasama sepenuhnya dengan mereka." (umi)
Suasana di Masjid Nabawi, Madinah, Jumat 5 Juli 2019

2 Jemaah Haji Ditangkap Polisi Usai Gelar Tahlilan di Pelataran Masjid Nabawi

Dua orang jemaah haji asal Indonesia, bernama Luthfi Khanifuddin dan Janar Aprianto, ditangkap oleh Askar atau petugas kepolisian Arab Saudi yang berjaga di Masjid Nabawi

img_title
VIVA.co.id
19 Mei 2024