Pendiri Wikileaks Segera Tinggalkan Kedubes Ekuador?

Julian Assange
Sumber :
  • REUTERS/Suzanne Plunkett/Files

VIVAnews - Pendiri situs anti kerahasiaan, Wikileaks, Julian Assange yakin  segera melangkahkan kaki keluar dari Gedung Kedutaan Besar Ekuador di London, Inggris. Namun, dia tidak memberikan informasi secara detail, kapan dia akan segera menghirup udara bebas setelah terpenjara selama dua tahun di sana.

BBC edisi Senin, 18 Agustus 2014 melansir pernyataan pria berusia 43 tahun itu, saat dia menggelar jumpa pers di gedung Kedubes Ekuador. Saat memberikan keterangan pers, Assange tampak didampingi Menteri Luar Negeri Ekuador Ricardo Patino.

"Saya dapat memastikan saya akan meninggalkan gedung Kedubes. Segera," ujar pria asal Negeri Kanguru itu.

Selain itu, alasan dia meninggalkan gedung Kedubes Ekuador, karena kesehatannya terus memburuk selama dia berada di dalam sana. Sebuah harian di Inggris pada akhir pekan ini melaporkan Assange menderita kerusakan fungsi jantung dan kondisi paru-paru yang kronis selama ditahan di sana.

Sementara harian Negeri Kanguru, The Australian, mengatakan alasan Assange angkat kaki dari Gedung Kedubes Ekuador, bukan seperti yang dilaporkan oleh salah satu media milik taipan Ruperti Murdoch. Namun, media itu tidak menjelaskan lebih jauh isi laporan media Murdoch.

Namun, sulit bagi Assange keluar dari Gedung Kedubes, apabila Pemerintah Inggris masih terus mengirimkan petugas polisi untuk mengepung tempat dia berlindung saat ini. Oleh sebab itu, juru bicara organisasi Wikileaks, Kristinn Hrafnsson, mengatakan pernyataan Assange itu baru dapat terealisasi jika Pemerintah Inggris menarik mundur petugas polisi dari Gedung Kedubes Ekuador.

"Rencana dia untuk meninggalkan gedung Kedubes, apabila Pemerintah Inggris memutuskan untuk menghormati kewajiban terkait kesepakatan internasional dan menarik mundur polisi yang berada di luar. Sesederhana itu," ujar Hrafnsson.

Untuk mengerahkan polisi yang berjaga di luar gedung Kedubes Ekuador, Pemerintah Inggris telah menggelontorkan dana senilai 6,4 juta poundsterling atau Rp125 miliar sejak 2012 silam. Di dalamnya juga termasuk gaji lembur senilai 1,1 juta poundsterling atau Rp21 miliar.

Namun, banyak yang memprediksi, Assange akan langsung ditahan dan diekstradisi ke Swedia begitu dia angkat kaki dari Gedung Kedubes. Proses ekstradisi akan memakan waktu hingga 10 hari, kecuali ada alasan yang kuat untuk memperpanjang penahanannya.

Di Swedia, Assange berhadapan dengan tuntutan dari pengadilan yang menuduh dia telah melakukan tindak penyerangan seksual terhadap dua perempuan. Tuduhan itu, sudah berulang kali dibantah oleh Assange.

Dia malah khawatir tuduhan hukum itu merupakan jalan, agar dia dikirim ke Amerika Serikat untuk menghadapi tindakan hukum lainnya, yaitu membocorkan rahasia negara intelijen Negeri Paman Sam. Assange mengunggah dokumen rahasia intelijen AS berisi peperangan pasukan AS di Afghanistan dan Irak.

Sementara di mata koresponden hukum BBC, Clive Coleman, tidak mungkin ekstradisi Assange batal hanya karena alasan kesehatan. Karena, apabila itu alasan yang digunakan Assange, maka dia tetap bisa ditahan dan dirawat di rumah sakit dengan pengawasan.

"Hampir tidak dapat dibayangkan, sebuah proses ekstradisi harus terhenti karena alasan kesehatan. Apalagi jika penghentian ekstradisi itu ke negara yang menjadi bagian dari skema penahanan Eropa," ujar Coleman.

Sementara, lanjut Coleman, negara Eropa yang tergabung dalam skema tersebut, memiliki pusat perawatan kesehatan dan rumah sakit yang bagus.

Melihat kebebasan Assange masih diragukan, Pemerintah Ekuador berjanji akan turun tangan membantu. Menlu Patino mengatakan akan mengupayakan untuk bertemu dengan Menlu Inggris Philip Hammond agar bisa membahas isu ini.

Chandrika Chika Terjerat Kasus Narkoba, Terkena Kutukan Podcast Deddy Corbuzier?

Patino mengatakan perubahan dalam hukum ekstradisi Inggris, telah menciptakan iklim yang lebih baik untuk mendukung kesepakatan terkait kasus Assange.

"Ini saatnya untuk membebaskan Julian Assange. Ini saatnya menghormati Hak Asasi Manusia dia," kata Patino. (ita)

Baca juga:

Viral Seorang Remaja Jalan Puluhan Ribu Langkah demi Datang ke Masjid untuk Hal Ini
Dr. BRA. Mooryati Soedibyo

Terpopuler: Beda Sikap Ria Ricis-Teuku Ryan Perlakukan Orang Tua, Mooryati Soedibyo Meninggal Dunia

Berikut deretan 4 rangkuman artikel terpopuler kanal Showbiz VIVA.co.id dalam Round Up sepanjang edisi Rabu 24 April 2024.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024