Ebola Ancam Panen Pangan di Afrika Barat

Penduduk West Point dikarantina karena wabah ebola
Sumber :
  • REUTERS/2Tango
VIVAnews
Hakim Gelar Sidang Setempat di Hotel Sultan, Kuasa Hukum Bilang Begini
- Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (Food and Agriculture Organization/FAO) mengatakan, wabah ebola bukan hanya menewaskan banyak penduduk di Afrika, namun juga mengancam panen pangan di Afrika Barat. Seperti diketahui wabah ebola telah membuat negara-negara seperti Liberia, Sierra Leone dan Guinea diberikan peringatan khusus sebagai negara yang paling banyak menerima dampak mewabahnya virus ini.

Pemerintah Revisi Aturan Impor, 17.304 Kontainer yang Tertahan Bakal Keluar Pelabuhan

Akibatnya, FAO mengatakan bahwa produksi beras dan jagung akan sangat terpengaruh di musim panen mendatang. Selain itu, kekurangan pangan diperkirakan akan semakin memburuk dalam beberapa bulan ke depan.
Detik-Detik Menegangkan, Maling Todong Pistol saat Dikerumuni Warga


Harga pangan diprediksi melonjak dan akses mendapatkan makanan menjadi sangat sulit bagi banyak orang di tiga negara di Afrika Barat yang mengalami dampak paling buruk dari mewabahnya virus ebola.


Harga singkong misalnya naik 150 persen pada minggu-minggu awal di bulan Agustus lalu di ibukota Liberia, Monrovia.


"Bahkan sebelum mewabahnya ebola, beberapa rumah tangga di daerah-daerah menghabiskan hingga 80 persen dari pendapatan mereka untuk membeli makanan," ujar Vincent Martin, Kepala FAO berbasis di Dakar, seperti dilansir kantor berita
BBC
.


Ia juga mengatakan bahwa lonjakan harga yang terjadi hingga saat ini menempatkan pangan di luar jangkauan mereka.


Untuk memenuhi kebutuhan pangan jangka pendek, FAO telah menyetujui adanya program darurat yang dilakukan bersama World Food Programme (WFP) PBB untukĀ  memberikan 65 ribu ton makanan kepada sekitar 1,3 juta orang yang terkenal virus ebola selama tiga bulan.


Sebagai informasi, wabah Ebola telah menewaskan sedikitnya 1.550 dari 3.000 orang di empat negara sejak bulan Maret lalu. Ini merupakan peristiwa terburuk wabah ebola dalam sejarah.


Perkembangan terbaru menunjukkan sebanyak 31 orang telah meninggal dunia akibat wabah ini di Republik Demokratik Kongo menurut Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO).
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya