Sumber :
- REUTERS/Kai Pfaffenbach
VIVAnews
- Tiga wanita asal Denver, Amerika Serikat (AS), yang hilang pekan lalu dan dilaporkan melakukan perjalanan ke Turki untuk bergabung dengan ISIS, ditangkap di Jerman dan dipulangkan ke AS. Demikian dikatakan pejabat AS yang dikutip
Reuters
, Selasa 21 Oktober.
VOA sebelumnya melaporkan bahwa salah satu gadis itu mengatakan pada otoritas Jerman, mereka dalam perjalanan ke Turki yang selama ini diyakini menjadi persinggahan bagi orang asing yang akan bergabung dengan ISIS di Suriah.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
VOA sebelumnya melaporkan bahwa salah satu gadis itu mengatakan pada otoritas Jerman, mereka dalam perjalanan ke Turki yang selama ini diyakini menjadi persinggahan bagi orang asing yang akan bergabung dengan ISIS di Suriah.
Juru bicara kantor FBI Denver, Suzie Payne, mengatakan bahwa pihaknya telah membantu kepulangan para remaja itu dan mengembalikan pada keluarga mereka. Dia menolak untuk mengatakan apakah ada keterkaitan antara ketiga wanita itu dengan ISIS.
Polisi perbatasan Jerman mengatakan ketiganya ditahan di bandara Frankfurt pada Minggu 19 Oktober, atas permintaan orangtua mereka dan konsulat AS. Ketiganya kemudian bersedia dipulangkan ke AS.
Media
ABC News
dalam laporannya mengutip otoritas AS meyakini ketiga remaja itu berusaha masuk ke Suriah untuk bergabung dengan militan Suriah. Sementara itu, VOA menyebut dua dari tiga remaja itu adalah saudara kandung dengan etnis Somalia dan satu lainnya dari etnis Sudan.
Colorado menjadi rumah bagi pengungsi Somalia dalam jumlah besar. Mereka telah menjadi warga negara AS dan sebagian besar menjadi pekerja pabrik di utara Colorado. Direktur FBI, James Comey, September lalu, mengatakan puluhan warga negara AS diketahui bergabung dengan ISIS di Suriah dan sebagian telah pulang.
Seorang gadis berusia 19 tahun asal Colorado, Shannon Conley, dinyatakan bersalah karena bergabung dengan militan ISIS, September lalu. (one)
Halaman Selanjutnya
Juru bicara kantor FBI Denver, Suzie Payne, mengatakan bahwa pihaknya telah membantu kepulangan para remaja itu dan mengembalikan pada keluarga mereka. Dia menolak untuk mengatakan apakah ada keterkaitan antara ketiga wanita itu dengan ISIS.
