WNI Korban Ledakan Tambang di Malaysia Punya Izin Kerja

Ilustrasi pembunuhan.
Sumber :
  • Reuters
VIVAnews - Kementerian Luar Negeri RI mengungkapkan jumlah korban tewas asal Indonesia bertambah satu lagi. Dikutip dari situs resmi Kemlu, korban tewas itu bernama Achmad Zidin dan meninggal pada Selasa, 25 November 2014. 

Juru bicara Kemlu, Michael Tene, yang ditemui media pada hari Kamis, 27 November 2014 menyebut semua WNI yang bekerja di tambang batu bara di Serawak, Malaysia, dilengkapi dengan dokumen resmi dan memiliki izin bekerja. 

"Mereka semua memiliki izin bekerja. Hal ini kan terjadi, karena semata-mata ada insiden kecelakaan di tambang tempat mereka bekerja," kata Tene. 

Hingga saat ini, lanjut Tene, insiden itu telah dikelola oleh pejabat di Konsulat Jenderal RI di Kuching. Selain dua WNI yang dilaporkan tewas, tujuh warga Indonesia lainnya masih dirawat di beberapa rumah sakit. 

Vespa Klasik Milik Babe Cabita Dilelang Istri dengan Harga Awal Rp70 Juta, Ini Spesifikasinya
"Pejabat di KJRI di Kuching, telah menemui WNI yang terkena musibah dan sedang dalam proses untuk mengurus beberapa hal, mulai dari pemulangan jenazah hingga ke hak-hak para pekerja," papar Tene. 

Liga 1 Berakhir, Ini Daftar Tim yang Degradasi-Promosi dan Lolos ke Championship Series
Kemlu lanjut Tene, juga sudah berkomunikasi dengan keluarga di Indonesia, untuk mengabarkan peristiwa duka tersebut. 

Bukan Buat Cewek! Ini yang Terjadi Jika Wanita Konsumsi Viagra
Sebelumnya, satu WNI bernama Kardianto yang juga bekerja di tambang batu bara tersebut sudah lebih dulu meninggal. Dia dilaporkan meninggal di tempat kejadian. 

Dari informasi yang diperoleh Kemlu, kronologi kejadian . Hal itu menyebabkan gas tidak dapat keluar dari terowongan, sehingga suhu naik dan terbakar ketika terkena percikan api dari arus pendek listrik. 

"Sementara, jarak mulut terowongan hingga pusat ledakan sekitar 451,6 meter," tulis Kemlu di siaran persnya. 

Saat insiden itu terjadi, lanjut Kemlu, terdapat 29 orang yang sedang bekerja. Selain warga Indonesia, korban tewas lainnya berasal dari Korea Utara dan Myanmar. (ren)

Baca juga: 



Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya