Sampaikan Duka AirAsia, John Kerry Telepon Menlu RI

Menteri Luar Negeri RI, Retno LP Marsudi bertemu Menlu AS, John Kerry
Sumber :
  • REUTERS/Nicholas Kamm/Pool
VIVAnews - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, John Kerry pada Rabu, 31 Desember 2014 menghubungi Menlu Retno Marsudi untuk menyampaikan duka mendalam atas tragedi yang menimpa pesawat AirAsia QZ8501 tujuan Surabaya ke Singapura. Pesawat itu pada Minggu, 28 Desember 2014 dinyatakan hilang kontak dan diduga jatuh ke Laut Jawa. 
Bikin Istri dan Pacar Senang, Ini Pilihan Mobil Baru Buat Gaji UMR

Demikian isi siaran pers yang dikirim oleh Kedutaan Besar AS di Jakarta melalui VIVAnews pada Jumat, 2 Januari 2014. 
Film Keajaiban Air Mata Wanita Sajikan Keajaban dan Kehangatan

"Selama pembicaraan di telepon, Menlu Kerry menyampaikan duka mendalam mengenai tragedi AirAsia dengan nomor penerbangan 8501. Doa kami selalu menyertai para penumpang, kru dan keluarga mereka," tulis Kerry dalam siaran pers. 
Jaga Kaki Tetap Sehat, Ini 5 Tips Pilih Sandal yang Nyaman

Dia turut menambahkan, Negeri Paman Sam terus terlibat secara aktif dalam upaya pencarian dan Departemen Luar Negeri akan terus bekerja secara dekat dengan para ahli teknis di Indonesia.  

"Pejabat di Departemen Pertahanan tengah mencari tahu bantuan apa lagi yang bisa diberikan," ujar Kerry. 

Sejauh ini, AS telah mengirimkan kapal penghancur USS Sampson yang merupakan bagian dari armada operasi ke-7 Negeri Paman Sam yang bermarkas di pangkalan militer di Jepang. Di kapal tersebut terdapat dua helikopter yang turut membantu penemuan puing pesawat dan jasad penumpang untuk kali pertama. 

Saat diwawancarai VIVAnews melalui telepon pada Rabu kemarin, Direktur Operasi Armada Ketujuh Angkatan Laut AS, Kapten Laut (Kolonel) Christopher Budde, menyebut akan terus berada dan ikut menjadi bagian dari tim penyelamat bersama negara lain dan pusat tim penyelamat Indonesia. 

"Tugas kami untuk mencari lokasi puing pesawat dan jika diminta kami turut membantu operasi pemulihan," kata Budde. 

Selain itu pada hari ini, kapal tersebut berhasil menemukan lagi enam jenazah di Perairan Selat Karimata, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah. 

Juru bicara Pentagon, Laksamana Muda John Kirby, mengatakan kapal lain bernama USS Fort Worth siap dikerahkan ke zona pencarian di Laut Jawa. 

"Kapal ini siap berlayar dalam waktu sehari atau dua hari ke depan dari wilayah Singapura," ucap Kirby. 

Baca juga:




Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya