Data Intelijen Snowden Jadi Panduan Teroris

Polisi tengah menggeledah seorang pria di wilayah Reims, Paris
Sumber :
  • REUTERS/Christian Hartmann
VIVAnews
- Direktur Jenderal MI5 Andrew Parker, Jumat, 9 Januari 2015, prihatin dengan kesenjangan antara meningkatnya ancaman, dengan menurunnya kapabilitas untuk mengatasi tantangan.


Dikutip
Daily Mail
, kepala badan intelijen Inggris itu sebelumnya telah memperingatkan dampak dibocorkannya informasi rahasia oleh mantan agen NSA Edward Snowden, bagi intelijen Inggris seperti MI5, MI6 dan GCHQ.


Snowden disebut membocorkan dokumen rahasia tentang tehnik-tehnik intelijen, yang membuat kelompok-kelompok militan menjadi mudah menghindari deteksi. Beberapa serangan yang terjadi, dilakukan secara tiba-tiba dan individual.


Di antaranya serangan di Kanada, Australia, serta yang terbaru di Prancis, Kamis, 7 Januari 2015. Tiga pelaku bersenjata menyerang kantor media Charlie Hebdo dan membunuh 12 orang. Serangan individual atau lonewolf, disebut sangat sulit dicegah.


Salah Mengira Kuil sebagai Masjid, Diplomat Inggris Dikecam
"Mereka kerap bekerja secara individual, termotivasi oleh propaganda teroris, daripada bekerja sebagai bagian dari jaringan yang terorganisir. Serangan semacam itu lebih sulit untuk dideteksi oleh intelijen," kata Parker.

Nonton Konser, Cara Ratu Elizabeth II Rayakan Ultah ke-92


Beredar Surat Ancaman Teror Bagi Warga Muslim Inggris
Simak Juga:



Dokter Barton.

Pensiunan Dokter Diduga Tewaskan Ratusan Pasien

Ia dikabarkan memberi dosis morfin berlebih sepanjang 1998-2000.

img_title
VIVA.co.id
18 Juni 2018