- REUTERS/Chuck Liddy/The News & Observer , TV OUT, MAGAZINES OUT, TV WEBSITES OUT
VIVA.co.id - Pelaku pembunuhan tiga mahasiswa Muslim di area Chapel Hill, Amerika Serikat, Craig Hicks, didakwa dengan tiga dakwaan pembunuhan. Menurut informasi yang diperoleh polisi dari Hicks, penyebab pria berusia 46 tahun itu memuntahkan tembakan, karena ada pertengkaran mengenai masalah tempat parkir.
Kendati begitu, seperti dikutip dari laman BBC, Rabu 18 Februari 2015, polisi tidak begitu saja menepis adanya kemungkinan penembakan dipicu rasa kebencian terhadap agama tertentu. Polisi telah menggeledah kediaman Hicks dan hasilnya terdapat 12 senjata api.
Namun, menurut Hicks, dia melabeli dirinya sendiri sebagai penggemar senjata. Itu sebabnya, terdapat belasan senjata di dalam rumahnya.
Sebelumnya, salah satu anggota keluarga pernah melaporkan Hicks, karena menyerang pasangan menikah. Kendati begitu, istri Hicks, Karen, menegaskan peristiwa yang dialami suaminya tidak ada kaitannya dengan agama. Suaminya pun memperlakukan semua orang dengan adil.
Pelaku dijadwalkan akan kembali hadir di sesi persidangan pada 4 Maret mendatang. Dia akan tetap berada di dalam penjara dan tidak bisa dimintai pembebasan bersyarat.
Hicks menembak tiga warga Muslim pada pekan lalu. Mereka diketahui merupakan pasangan suami istri, Deah Shaddy Barakat dan Yusor Mohammad Abu-Salha, serta adik iparnya, Razan Mohammad Abu-Salha. Ketiganya ditemukan tewas dengan tembakan tepat di bagian kepala di apartemen mereka dekat Universitas North Carolina.
Di kampus itu pula, Barakat menjadi mahasiswa kedokteran gigi.
Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, akhirnya bersuara pada hari Jumat pekan lalu. Dia menyebut pembunuhan itu sebagai perbuatan brutal dan membuat geram. Obama menyebut, akan menyelidiki apakah ada hukum federal yang dilanggar Hicks.
Sementara, saat prosesi pemakaman pada pekan lalu itu ikut dihadiri oleh 5.000 orang. (asp)
Baca juga:
Pembunuh Tiga Pemuda Muslim di AS Bisa Dihukum Mati
Craig Hicks didakwa tiga kasus pembunuhan tingkat pertama.
