Ratusan Orang Hadiri Pemakaman Penembak Denmark

Makam pelaku penembakan di Denmark, Omar Abdel Hamid El-Hussein
Sumber :
  • REUTERS/Nils Meilvang/Scanpix Denmark
VIVA.co.id -
Sultan: Ratu Denmark Cuma 'Say Hello'
Sekitar 500 orang tampak menghadiri pemakaman pelaku penembakan di Kopenhagen, Denmark, Omar el-Hussein, di pemakaman Muslim di area Broendby pada Jumat kemarin. Jasadnya dimakamkan di liang kubur yang tidak diberi batu nisan.

RI Ingin Belajar dari Denmark Teknologi Olah Sampah

Harian Inggris,
Denmark : Indonesia Miliki Banyak Rahasia
The Guardian , Jumat, 20 Februari 2015 melansir, sebelum dimakamkan, digelar sebuah upacara pendek di masjid Kopenhagen setelah salat Jumat. Menurut keterangan seorang pria keturunan Afrika Timur yang menolak disebutkan namanya, kebanyakan pelayat merupakan kaum muda.

"Kebanyakan dari mereka merupakan orang-orang yang tidak Anda lihat di sana. Namun, mereka berada di situ karena mengenal Omar," ungkap pria itu.


Beberapa dari mereka, lanjut pria tadi, merupakan anggota geng tertentu. Namun, bagi pria tersebut, mereka tetap dianggap sebagai saudara.


"Sebab, mereka percaya Allah dan Nabi Muhammad. Namun, gaya hidup mereka tidak terkait dengan Islam," imbuhnya.


Beberapa dari pelayat diketahui merupakan anggota kelompok Hizb ut-Tahrir. Namun, ada juga kelompok Muslim yang non militan. Pemuda lainnya menyebut Husein sebenarnya tergolong tidak fanatik.


"Dia hanya membuat pilihan yang keliru. Saya tidak melihat dia sebagai seorang teroris," ungkap pria yang hanya menyebut dirinya bernama Muhammad.


Hussein merupakan Muslim dari etnis Palestina terlibat dalam tindak kejahatan geng di dalam kota Kopenhagen.


Proses pemakaman Hussein, membuat komunitas Muslim terbelah dua. Menurut juru bicara organisasi Dana Pemakaman Islam Denmark, Ahmet Deniz, mereka menolak pemakaman pria berusia 22 tahun itu.


"Kekhawatiran saya yaitu terkait tindakan ekstremis dan perilaku dari kedua pihak," ungkap Deniz kepada harian Denmark, Jyllands-Posten.


Sementara penyelenggara pemakaman, Kasem Said Ahmad, yang berasal dari organisasi serupa berpandangan berbeda. Menurut dia, banyaknya pelayat yang hadir bukan menunjukkan dukungan bagi Hussein.


"Ini merupakan dukungan bagi keluarga, bukan bagi pelaku," kata Ahmad.


Polisi Kopenhagen pada Jumat malam menemukan DNA Hussein di lokasi penembakan pertama. Dia diduga berubah menjadi radikal saat dibui selama satu tahun. Penembakan terhadap dua orang dilakukan Hussein dua minggu usai dibebaskan dari penjara. (one)


Baca juga:




Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya