Jadi Ketua IORA, RI Ingin Gaungkan Visi Poros Maritim

Yuri Thamrin, Dirjen Asia Pasifik Kemlu RI usai SOM APEC
Sumber :
  • Dok. Kementerian Luar Negeri RI
VIVA.co.id -
Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika Kementerian Luar Negeri, Yuri Thamrin, ingin Indonesia membaca peluang dan memunculkan ide-ide konkret dengan menjadi Ketua Asosiasi Negara-Negara di Kawasan Samudera Hindia (IORA) pada periode 2015-2017. Yuri menyebut dengan menjadi ketua, Indonesia seharusnya bisa lebih memanfaatkan peluang demi merealisasikan visi menjadi negara poros maritim dunia.


Hal ini diungkapkan Yuri ketika membuka lokakarya nasional persiapan Indonesia menjadi Ketua IORA di Pejambon, Jakarta Pusat pada Rabu, 25 Februari 2015. Yuri berpendapat, selama ini Indonesia lebih banyak fokus terhadap negara-negara yang terletak di bagian utara.


"Di bagian utara sudah berbagai organisasi mulai dari APEC dan ASEAN. Saya berharap, ketika Indonesia menjadi ketua, kita bisa lebih fokus ke negara-negara di kawasan Samudera Hindia," ujar Yuri.
Jokowi Ingin TNI Disegani di Asia Timur


42 Pemimpin AL Negara Sahabat Kumpul Bahas Keamanan Maritim
Kata Yuri, Samudera Hindia terbenam berbagai sumber daya alam berlimpah. Mulai dari minyak dunia, timah, emas dan gas alam.

Bangun Kapal, RI Undang Investor Taiwan

"Saya berharap Indonesia bisa menggunakan semua platform untuk mendorong konsep maritim, misalnya bagaimana mengembangkan industri perikanan yang menempatkan nelayan sebagai pilar utama, pengembangan infrastruktur dan konektivitas maritim, diplomasi maritim dan membangun kekuatan maritim," kata Yuri.


Yuri juga menginginkan agar ketika Indonesia menjadi ketua, turut menggandeng negara-negara besar di kawasan Samudera Hindia yang bukan anggota IORA namun menjadi pemain penting di kawasan.


"Kita harus mulai meng-
engage
mereka. Mungkin bisa dilakukan dengan menggelar pertemuan informal di antara para pejabat tingginya," kata Yuri.


Harapan serupa juga disampaikan Menteri Luar Negeri RI, Retno LP Marsudi di acara serupa. Mantan Duta Besar RI untuk Kerajaan Belanda itu berharap, ketika memegang posisi ketua, Indonesia tidak hanya memperoleh manfaat melainkan juga berkontribusi terhadap organisasi ini.


"Di tahun 2017, ketika Indonesia selesai memegang tampuk kepemimpinan, IORA akan berusia 20 tahun. Saya berharap, IORA bisa lebih diintensifkan lagi ke depan, sehingga organisasi ini tampak lebih baik di dalam dan di luar negeri," kata Retno.


Retno juga mengusulkan agar dalam keketuaan Indonesia turut membawa visi poros maritim sebagai tema. Visi tersebut, diharapkan dapat berjalan beriringan dengan prioritas IORA.


Menurut informasi, Australia akan menyerahkan tongkat keketuaan kepada Indonesia pada Oktober 2015.


Baca juga:




Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya