Sumber :
VIVA.co.id
- Pemerintah Taiwan menyampaikan maaf atas keterlambatan mengirimkan informasi ke Indonesia usai kapal Hsiang Fu Chuen dinyatakan hilang di kawasan Samudera Atlantik. Permintaan maaf itu disampaikan Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) di Taipei.
Hal itu disampaikan oleh juru bicara Kementerian Luar Negeri RI, Arrmanatha Christiawan Nasir, pada Kamis, 12 Maret 2015, di kawasan Pejambon, Jakarta Pusat. Diplomat yang akrab disapa Tata itu mengatakan, Taiwan mengakui kesalahannya, karena menyampaikan informasi itu kepada media dan bukan ke Pemerintah RI dulu.
Baca Juga :
Myanmar Diterpa Gempa, WNI Dipastikan Aman
"Jadi memang ada gap yang cukup panjang. Usai kami mengetahui hal tersebut, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi langsung memberikan instruksi untuk melakukan koordinasi bagaimana langkah-langkah yang akan dilakukan oleh Otoritas Taiwan dan pemilik kapal," papar Tata.
Di dalam kapal tersebut, selain terdapat 21 ABK WNI, juga ada 11 warga Tiongkok, 13 warga Filipina, satu kapten kapal dan kepala teknisi asal Taiwan serta dua warga asal Vietnam.
Hingga saat ini belum diketahui status keberadaan dan penyebab hilangnya kapal tersebut. (one)
![vivamore="
Baca Juga
:"]
[/vivamore]
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Di dalam kapal tersebut, selain terdapat 21 ABK WNI, juga ada 11 warga Tiongkok, 13 warga Filipina, satu kapten kapal dan kepala teknisi asal Taiwan serta dua warga asal Vietnam.