Sumber :
VIVA.co.id
- Sejarawan Jerman Profesor Miriam Gebhardt, dalam buku baru berjudul "Saat Tentara Datang", mengungkap brutalnya pasukan Sekutu Barat dalam memperlakukan wanita.
Dikutip
Daily Mail
, Kamis, 26 Maret 2015, Miriam mengatakan tentara Amerika Serikat (AS) memperkosa sedikitnya 190.000 wanita, selama satu dekade sejak berakhirnya Perang Dunia II.
Salah satu kisah brutal tergambar dalam pengalaman Blake W Mariano, prajurit AS dari Batalion Tank 191, bagian dari Divisi Infantri ke-45 militer AS yang sukses menduduki Jerman setelah melalui Afrika dan Italia.
Mariano dan unitnya sukses menguasai desa Lauf, dekat Black Forest di barat daya Jerman, 15 April 1945, kemudian memutuskan untuk merayakannya. Mereka minum hingga mabuk.
Lalu Mariano dan seorang rekannya, menemukan sebuah bunker perlindungan, di mana terdapat 17 warga sipil yang dua diantaranya adalah anak-anak. Mariano kemudian menyeret keluar gadis bernama Elfriede.
Elfriede yang berusia 21 tahun diperkosa secara bergantian oleh para tentara, termasuk Mariano. Merasa belum puas, Mariano kembali ke bunker lalu memilih wanita berusia 41 tahun, Martha.
Setelah mengetahui Martha sedang menstruasi, Mariano menembaknya, membiarkan Martha kehabisan darah hingga meninggal keesokan harinya. Bukan hanya itu yang dilakukan Mariano.
Mariano memilih lagi seorang wanita, penjaga toko berusia 54 tahun bernama Babette, yang juga diperkosa beramai-ramai oleh Mariano. Aksi biadab itu tidak hanya dilakukan Mariano, tapi juga pasukan Sekutu lainnya.
Setelah tindakan keji setiap tentara yang bersama Mariano disatukan, tidak terbayang peristiwa brutal yang terjadi pada malam itu. Apalagi membayangkan apa yang terjadi selama satu dekade invasi Sekutu di Jerman.
![vivamore="
Baca Juga
:"]
[/vivamore]
Halaman Selanjutnya
Salah satu kisah brutal tergambar dalam pengalaman Blake W Mariano, prajurit AS dari Batalion Tank 191, bagian dari Divisi Infantri ke-45 militer AS yang sukses menduduki Jerman setelah melalui Afrika dan Italia.