Sumber :
- REUTERS/Nabeel Quaiti
VIVA.co.id
- Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri RI, Lalu Muhammad Iqbal, mengatakan hingga saat ini tidak ada WNI yang menjadi korban akibat serangan udara militer Arab Saudi ke Yaman. Kendati begitu, Pemerintah Indonesia tetap mendorong agar warga RI segera kembali ke Tanah Air.
Hal itu disampaikan Iqbal ketika dihubungi
VIVA.co.id
, pada Kamis malam, 26 Maret 2015. Menurut Iqbal, lokasi WNI lebih banyak di bagian Yaman Selatan, sehingga jauh dari lokasi serangan.
Proses evakuasi pun, Iqbal menjelaskan, masih terus dilakukan oleh Pemerintah RI. Namun, sayangnya WNI yang bersedia untuk dipulangkan secara sukarela, jumlahnya masih sedikit.
Data dari Kemlu menunjukkan sejak Februari 2015, total baru ada 175 WNI yang mendaftar untuk dievakuasi.
"Dari data itu sudah ada 141 orang yang dipulangkan ke Indonesia. Pemerintah Indonesia terus mendorong WNI di Yaman untuk mendaftarkan diri agar segera dapat dipulangkan," tulis Kemlu di keterangan tertulis hari ini.
Baca Juga :
13-12-1982: 2.900 Warga Yaman Tewas Akibat Gempa
"KBRI juga telah menyiapkan rencana kontingensi gawat darurat jika situasi memaksa," ujar Kemlu.
Selain itu, Pemerintah Indonesia meminta kepada semua WNI yang berada di Yaman untuk selalu waspada serta menghindari tempat-tempat konflik. Sementara, bagi WNI yang akan melakukan perjalanan ke wilayah tersebut, agar ditunda, hingga situasi di sana lebih kondusif.
KBRI Sana'a juga membuka pelayanan hotline yang dapat diakses 24 jam yakni di nomor
+967 738 115 555
.
(ren)
![vivamore="
Baca Juga
:"]
[/vivamore]
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"KBRI juga telah menyiapkan rencana kontingensi gawat darurat jika situasi memaksa," ujar Kemlu.