Kopilot Germanwings Punya Kecenderungan Bunuh Diri

Kopilot maskapai Germanwings, Andreas Guenter Lubitz
Sumber :
  • REUTERS/Foto-Team-Mueller
VIVA.co.id
Asuransi Tuntut Nasabah Bayar Kerugian
- Kopilot maskapai Germanwings 4U9525, Andreas Guenter Lubitz, diduga memiliki kecenderungan ingin bunuh diri. Dugaan tersebut diperkuat dengan pernyataan Jaksa Penuntut Publik Duesseldorf, Christoph Kumpa, telah menerima perawatan rumah sakit untuk kemungkinan melakukan aksi bunuh diri.

Sebelum Tewas, Kopilot Germanwings Sempat Temui 41 Dokter

Kantor berita
Prancis Buka Penyelidikan Terhadap Jatuhnya Germanwings
Reuters , Senin, 30 Maret 2015 melansir, Lubitz telah dirawat selama beberapa tahun lalu sebelum dia menjadi seorang pilot.

"Saat itu dia menerima perawatan dari seorang psikoterapis karena diduga akan melakukan bunuh diri," ungkap Jaksa Kumpa.


Dia menambahkan, kendati memiliki niat untuk bunuh diri, namun berdasarkan hasil surat sakit yang dikeluarkan dokter, tidak mencerminkan adanya kecenderungan atau tindak agresif kopilot berusia 27 tahun itu. Tidak ada tanggal spesifik kapan pemeriksaan oleh psikoterapis itu dilakukan.


"Tidak ada situasi khusus yang jelas, entah dalam kehidupan pribadi atau pekerjaan yang jelas untuk mengetahui motif pelaku," ujar Kumpa yang dikutip
BBC
.


Kumpa melanjutkan masih belum ditemukan bukti kopilot sebelumnya akan melakukan apa yang selama ini telah diduga banyak orang.


"Kami juga belum menemukan sebuah surat seperti itu yang berisi sebuah pengakuan," imbuh Kumpa.


Selain itu, tim penyelidik belum menemukan apa pun di lingkungan sekitarnya. Baik itu di lingkungan keluarga atau profesional pekerjaan. Petunjuk itu dibutuhkan untuk membantu menyelami motif Lubitz menjatuhkan pesawat.


Dari data yang diketahui, dia diagnosa menderita depresi serius di tahun 2009 lalu dan menerima perawatan selama 1,5 tahun. Sementara, di tahun itu pula, dia diketahui mengantongi izin sertifikasi terbang.


Sementara, perusahaan yang menaungi Germanwings, Lufthansa mengaku tidak tahu isi dokumen medis Lubitz. Sebab, dokumen pemeriksaan antara dokter dengan pasien dianggap rahasia. Maka, maskapai pun tidak tahu isi dari dokumen medis Lubitz.




Berdasarkan aturan hukum Jerman, para pengguna jasa pekerja tidak berhak mengetahui dokumen medis dan catatan sakit yang memberikan pegawai izin agar tidak bekerja.


Namun, dalam sebuah jumpa pers pada Senin kemarin di Berlin, juru bicara Kementerian Kesehatan mengatakan, para dokter sudah boleh membocorkan kerahasiaan dokumen tersebut jika pasien mereka membahayakan bagi orang lain.


Penyebab depresi Lubitz hingga kini masih terus menjadi spekulasi. Beberapa media menyebut Lubitz memiliki masalah penglihatan, kemungkinan retina yang diangkat. Tetapi, Kumpa tidak memiliki dokumen tersebut yang menyebabkan sakitnya organ.


Ada juga spekulasi terkait kehidupan pribadi Lubitz. Salah satu kekasih Lubitz yang dipacarinya sejak lama mengaku mengandung anaknya. Sementara, mantan kekasih mengaku mendengar janji Lubitz tahun lalu, bahwa dia akan melakukan sesuatu yang diingat publik.


"Suatu hari, saya akan melakukan sesuatu yang mengubah semua sistem dan semua orang akan mengenaliku dan mengenangnya," ujar mantan kekasih menirukan suara Lubitz.



![vivamore="
Baca Juga
:"]





[/vivamore]
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya