Wakil Dubes Jepang: Saya akan Kangen Macet di Indonesia

Wakil Duta Besar Jepang, Y. Shindo
Sumber :
  • VIVA.co.id/Santi Dewi
VIVA.co.id
Setiap Tahun Ribuan Mahasiswa Indonesia Belajar ke Jepang
- Wakil Duta Besar Jepang untuk Indonesia, Yusuke Shindo, akan segera mengakhiri tugasnya di RI. Sebelum bertolak ke negara penempatan selanjutnya, dia menggelar acara perpisahan di kediaman Duta Besar Negeri Sakura, Yasuaki Tanizaki, di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, pada Kamis malam.

Jepang Janjikan Indonesia Program Promosi Khusus

Ditemui di sana, Shindo mengaku sangat mencintai Indonesia. Salah satu hal yang akan dirindukannya dari Indonesia yakni macet.
Bicarakan Laut China, Indonesia Atur Pertemuan dengan Jepang


"Saya akan kangen macet di Indonesia," kata Shindo.

Dia bahkan tak segan berjalan kaki dari kantornya, Gedung Kedutaan di area Thamrin menuju ke kediaman dinas yang berada di Sudirman, Jakarta Selatan. Dia turut menyebut, sebelum meninggalkan Indonesia, sebuah buku mengenai kebudayaan Negeri Sakura telah dirampungkannya. Kepada beberapa media yang menemuinya semalam, buku itu ditulis dalam Bahasa Indonesia dengan judul "Mengenal Budaya Jepang".


Buku tersebut rencananya akan segera terbit dan diedarkan di Indonesia.


"Karena saya ingin publik Indonesia mengenal lebih dalam budaya tradisional Jepang," kata Shindo.


Selama bertugas 2,5 tahun di Indonesia, Shindo mengaku sangat senang. Dia merasa terhormat karena banyak warga Indonesia yang berminat mempelajari budaya Jepang.


Bahkan, dia menyarankan agar publik Jepang belajar kepada rakyat Indonesia yang memiliki semangat untuk mempelajari budaya dari negara lain.


"Selama ini, warga Jepang dikenal memang jarang yang bisa Berbahasa Inggris. Itu semua, salah satunya, karena tidak ada yang mewajibkan hal tersebut," kata Shindo.


Dia menjelaskan, di Negeri Sakura, kendati terdapat beberapa pulau, namun hanya memiliki satu budaya dan bahasa yang digunakan untuk berkomunikasi. Sementara, di Indonesia, lanjut Shindo, memiliki beragam budaya, bahasa dan dialek. Padahal, itu di dalam satu negara.


"Sehingga, sudah hal lumrah bagi warga Indonesia yang hidup dalam perbedaan untuk mempelajari budaya dari negara lain. Kemampuan Bahasa Inggris warga Indonesia pun sangat baik dan banyak yang bisa menuturkannya," imbuh dia.


Kondisi yang terbalik justru ditemui di Jepang. Dia mengaku kagum karena para mahasiswa di Indonesia sudah diwajibkan menggunakan buku teks dalam Bahasa Inggris.


"Saya pernah berkunjung ke Institut Teknolog Bandung dan mahasiswanya selalu membaca buku teks dalam Bahasa Inggris. Sementara, kami di Jepang, semua buku diterjemahkan ke dalam Bahasa Jepang," kata dia.


Dengan memiliki semangat untuk mempelajari budaya lain, Shindo menjelaskan tidak hanya memperkaya wawasan tetapi juga sebagai bekal ketika hidup di luar Jepang.


Rencananya usai bertugas di Indonesia, Shindo akan ditempatkan di Jenewa, Swiss, sebagai deputi Wakil Tetap Jepang untuk PBB. (ren)




 




![vivamore="
Baca Juga
:"]





 

[/vivamore]
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya