Ini Cara Pilot Germanwings Menenangkan Hati Penumpang

Pesawat maskapai Germanwings
Sumber :
  • REUTERS/Ina Fassbender
VIVA.co.id
Asuransi Tuntut Nasabah Bayar Kerugian
- Aksi bunuh diri kopilot maskapai Germanwings, dengan menabrakan pesawat ke pegunungan Alpen, yang menewaskan 150 penumpang dan awak pesawat, masih menghantui para penumpang maskapai penerbangan murah itu.

Sebelum Tewas, Kopilot Germanwings Sempat Temui 41 Dokter

Seorang penumpang Germanwings dalam penerbangan dari Berlin ke Paris, Hugh Roche Kelly, yang dikutip
Prancis Buka Penyelidikan Terhadap Jatuhnya Germanwings
Daily Mail , Sabtu 4 April 2015, menyebut ketegangan sebagian besar penumpang tidak dapat disembunyikan.

Kelly menyatakan, pujiannya pada pilot pesawat yang terbang pada Kamis 2 April 2015 itu, karena memahami perasaan para penumpang dan melakukan sesuatu yang tepat, dengan berbicara secara langsung pada penumpang.


"Para penumpang tegang dan beberapa jelas merasa lebih gelisah dari biasanya," tulis Kelly di Twitter. Dia menulis, saat melihat pintu kokpit pesawat, bayangan tentang tragedi mengerikan dengan mudah melintas di pikirannya.


Tragedi 24 Maret 2015 lalu, bermula ketika pilot keluar dari kokpit untuk ke toilet. Kopilot Andreas Lubitz, kemudian mengunci diri, dan tidak membiarkan pilot kembali masuk ke dalam kokpit.


Rekaman suara dari kotak hitam, mengungkap bagaimana pilot berusaha mendobrak pintu kokpit, diiringi teriakan para penumpang yang panik, beberapa menit sebelum pesawat akhirnya hancur menjadi kepingan-kepingan kecil.


"Saya berpikir tentang apa respons yang harus dilakukan suatu perusahaan, dalam situasi seperti ini (ketegangan penumpang usai tragedi). Apakah cukup dengan meminta semua orang bersikap biasa?" tulis Kelly.


Seiring dengan pikiran itu, pilot tiba-tiba keluar dari kokpit, menatap mata para penumpang lalu mulai berbicara. "Dia bicara tentang bagaimana itu merupakan masa sulit bagi dirinya dan para kru."


"Dia mengatakan, bagaimana mereka masih mencintai pekerjaannya, dan sangat berterima kasih bahwa masih ada penumpang yang mau melakukan penerbangan bersama maskapai itu," kata Kelly.


Pilot menjelaskan bahwa dia, terutama hanya ingin keluar untuk berdiri di depan semua orang, membiarkan para penumpang dapat melakukan kontak mata langsung dengannya untuk membuat mereka merasa tenang.


Kelly menulis, upaya pilot telah membuatnya memiliki rasa hormat. "Semua orang yang mendengarkan, tahu betapa sulitnya itu dilakukan. Berdiri di depan 150 orang yang merasa sangat tegang."


Tidak disebutkan nama pilot itu, namun apa yang dilakukannya tampak bukan yang pertama. Beberapa hari sebelumnya, seorang pilot Germanwings bernama Frank Woiton, dilaporkan memeluk para penumpang satu persatu sebelum lepas landas.


Tidak dijelaskan, apakah aksi simpatik para pilot, yang sejauh ini disebut berhasil menenangkan para penumpang, merupakan kebijakan perusahaan, atau hanya inisiatif dari para pilot. (asp)

![vivamore="
Baca Juga
:"]



[/vivamore]
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya