Sumber :
- openwallpaper.info
VIVA.co.id
- Sekitar 150 lumba-lumba terdampar di sebuah pantai di Jepang. Para aktivis langsung melakukan penyelamatan meski hanya sedikit yang berhasil tertolong.
Kebanyakan lumba-lumba itu adalah jenis ikan hitam atau kepala melon. Lumba-lumba itu ditemukan masih bernyawa meskipun keadaannya lemah, sampai akhirnya sebagian besar dari mereka meninggal.
Kebanyakan lumba-lumba itu adalah jenis ikan hitam atau kepala melon. Lumba-lumba itu ditemukan masih bernyawa meskipun keadaannya lemah, sampai akhirnya sebagian besar dari mereka meninggal.
Baca Juga :
Wanita Ini Pilih Melahirkan Ditemani Lumba-Lumba
Gambar yang ditampilkan melalui National Post, Sabtu 11 April 2015, memperlihatkan lusinan orang membawa ember dan berupaya membuat lumba-lumba itu tetap segar dengan menyiramkan air. Beberapa dari mereka juga terlihat menyelimuti lumba-lumba dengan handuk. Lumba-lumba itu terlihat menggerak-gerakkan sayapnya dengan lemah. Para aktivis mengelus-elus dengan lembut.
Semua lumba-lumba itu rata-rata memiliki panjang dua sampai tiga meter. Mereka terdampar sekitar 10 kilometer dari pantai Hokota, dekat Tokyo. Para penjaga pantai dan polisi yang berpatroli berhasil menyelamatkan tiga dari 150 lumba-lumba yang terdampar. Ketiganya langsung dilepaskan lagi ke pantai.
Ratusan lumba-lumba yang berakhir tewas itu pun akhirnya dikuburkan di pantai tempat mereka terdampar.
Tidak diketahui mengapa lumba-lumba itu bisa terdampar. Namun kemungkinan besar terjadi masalah psikologis yang menyebabkan kepanikan besar pada lumba-lumba itu.
"Kemungkinan lumba-lumba mengalami panik karena adanya ancaman besar, sebelum mereka akhirnya terdampar," ujar Tadasu Yamada dari National Museu of Nature and Science, seperti dikutip
National Post
, Sabtu 11 April 2015.
Ini bukan kejadian pertama kali yang pernah terjadi di pantai Jepang. Pada 2011, sekitar 50 lumba-lumba pun terdampar di teluk Jepang.![vivamore="
Baca Juga
:"]
[/vivamore]
Halaman Selanjutnya
Gambar yang ditampilkan melalui National Post, Sabtu 11 April 2015, memperlihatkan lusinan orang membawa ember dan berupaya membuat lumba-lumba itu tetap segar dengan menyiramkan air. Beberapa dari mereka juga terlihat menyelimuti lumba-lumba dengan handuk. Lumba-lumba itu terlihat menggerak-gerakkan sayapnya dengan lemah. Para aktivis mengelus-elus dengan lembut.