Sumber :
- Daily Sabah
VIVA.co.id
- Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dalam pidatonya untuk memperingati Perang Gallipoli saat Perang Dunia I, mengatakan bahwa nenek moyang bangsa Turki, tidak pernah melakukan genosida.
"Klaim Armenia tentang peristiwa 1915, tidak berbasis dan tanpa dasar," kata Erdogan yang dikutip laman
Al Arabiya
, Jumat 24 April 2015, dalam acara di Ankara, yang dihadiri Pangeran Inggris, serta PM Australia dan Selandia Baru.
Para ahli sejarah mengatakan pembantaian 1,5 juta orang Armenia oleh pasukan Turki Ottoman, yang dimulai pada 24 April 1915, merupakan genosida, karena dilakukan secara terencana, sistematis untuk memusnahkan bangsa Armenia.
Turki menggelar peringatan Perang Gallipoli, yang menewaskan ribuan jiwa selama sembilan bulan pertempuran saat PD I, pada Jumat ini, bersamaan dengan acara peringatan 100 tahun pembantaian yang digelar Armenia.
Baca Juga :
Armenia dan Azerbaijan Baku Tembak di Karabakh
Baca Juga :
Presiden Jerman Kecam Genosida Armenia
Sengketa Wilayah, Armenia Berharap Konflik Berakhir
Nagorno-Karabakh sudah diperebutkan kedua negara sejak era Soviet.
VIVA.co.id
7 April 2016
Baca Juga :