Sumber :
- Twitter/Tony Abbott
VIVA.co.id
- Penarikan duta besar Australia untuk Indonesia Paul Grigson paska eksekusi mati terhadap duo Bali Nine, Rabu, 29 April 2015, merefleksikan persoalan mendalam pada hubungan kedua negara.
"Saya pikir itu jelas merupakan niat yang telah diperhitungkan," kata Direktur Eksekutif Institut Kebijakan Strategis Australia Peter Jennings, yang dikutip laman
Sydney Morning Herald
.
Merujuk pada beberapa tindakan, terlihat jelas pemerintah Indonesia ingin menciptakan luka sebesar mungkin bagi Australia. Salah satunya adalah penolakan untuk tidak mengumumkan eksekusi pada Hari Anzac.
Jennings mengatakan sulit untuk mengetahui sesuatu adalah kekacauan, atau niat yang disengaja. Namun untuk yang dilakukan Indonesia, dia menyebut sangat jelas telah diperhitungkan.
Baca Juga :
Johan Budi Harusnya Tanggapi Laporan Haris Azhar
Sementara pakar dari Institut Indonesia di Australia Barat, Ross Taylor, meminta pemerintah Australia berhati-hati dalam mempertimbangkan sikap terhadap Indonesia.
Dia menyebut Australia lebih baik berusaha membantu Indonesia membangun diri, daripada memberi balasan pada pemerintah Indonesia yang masih muda dan tidak berpengalaman.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Sementara pakar dari Institut Indonesia di Australia Barat, Ross Taylor, meminta pemerintah Australia berhati-hati dalam mempertimbangkan sikap terhadap Indonesia.