Sumber :
- REUTERS/Handout via Reuters
VIVA.co.id
- Dipaksakannya eksekusi mati terhadap delapan terpidana, Rabu, 29 April 2015, memicu kemarahan dari beberapa negara yang warga negaranya termasuk dalam daftar dieksekusi.
Australia menarik pulang duta besarnya, sementara Brasil yang telah menarik dubes saat eksekusi mati pertama pada Januari lalu, mengatakan sangat terkejut dengan eksekusi mati warganya yang kedua.
Indonesia sebelumnya mengatakan mempertimbangkan kembali kontrak pembelian satu skuadron pesawat Embraer EMB-314 Super Tuscano buatan Brasil setelah insiden penolakan terhadap duta besar Indonesia yang baru.
Kelompok HAM, Amnesty International, mengatakan eksekusi mati sangat tercela dan memperlihatkan diabaikannya proses hukum. Beberapa warga Australia dan beberapa negara lain, juga bereaksi keras di media sosial.
"Kebijakan tidak baik dari rezim abad pertengahan," tulis pengguna Twitter Darren Reid, yang juga menyebut tidak akan pernah ingin melakukan perjalanan wisata ke Indonesia. (ren)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Indonesia sebelumnya mengatakan mempertimbangkan kembali kontrak pembelian satu skuadron pesawat Embraer EMB-314 Super Tuscano buatan Brasil setelah insiden penolakan terhadap duta besar Indonesia yang baru.