Perusahaan Pembuat Rudal Rusia Tuding Ukraina Tembak MH17

CEO perusahaan pembuat rudal Rusia Almaz-Antey, Yan Novikov
Sumber :
  • REUTERS/Maxim Zmeyev

VIVA.co.id - Perusahaan Rusia yang membuat sistem pertahanan rudal jenis BUK, Almaz-Antey, menyebut pesawat Malaysia Airlines MH17 yang jatuh di wilayah Ukraina timur tahun lalu ditembak oleh militer Ukraina.

AS Ingin Rusia Diberi Sanksi Berlipat

CEO perusahaan milik Pemerintah Rusia itu, Yan Novikov, menyebut dari analisa yang dilakukan perusahaannya pesawat jatuh akibat ditembak rudal jenis BUK dan militer Negeri Beruang Merah tak memilikinya.

Dikutip dari kantor berita Reuters, Selasa, 2 Juni 2015, Almaz-Antey menyebut pesawat jatuh akibat ditembak oleh rudal jenis 9H314M. Analisa perusahaannya membuktikan di bangkai pesawat terdapat lubang pecahan peluru meriam. Setelah diteliti, jenis lubang tersebut sama dengan yang diakibatkan rudal 9H314M.

Novikov menegaskan jenis rudal seperti itu sudah tak lagi diproduksi oleh Rusia sejak tahun 1999 lalu. Terakhir, jenis rudal seperti itu dikirim untuk pelanggan asing.

Dia menambahkan, saat ini Angkatan Bersenjata Rusia hanya menggunakan sistem BUK 9M317M.

"Tidak ada satu pun perusahaan milik kami atau orang lain yang bisa memiliki roket semacam ini di abad ke-21," kata Novikov saat menggelar jumpa pers.

Di acara itu dia menggunakan teknologi tiga dimensi dan animasi komputer untuk meyakinkan publik mengenai teorinya. Selama pemaparan, presentasi dijelaskan ke dalam tiga bahasa agar mudah dipahami. Novikov menyebut Angkatan Bersenjata Ukraina masih memiliki hampir 1.000 rudal semacam itu di gudang persenjataan mereka di tahun 2005.

Novikov yakin, karena Angkatan Bersenjata Ukraina masih menggelar pembicaraan mengenai perpanjangan kontrak.

Sementara, ketika ditanya adanya hubungan pemaparan fakta tersebut dengan sanksi ekonomi yang dijatuhkan oleh Uni Eropa, Novikov membantahnya.

"Perusahaan tidak terlibat dalam kecelakaan pesawat Malaysia, Boeing. Sanksi ekonomi yang diberikan kepada perusahaan benar-benar tidak adil," kata dia.

Sementara, UE menyebut Almaz-Antey sengaja diberikan sanksi karena otoritas Rusia telah memasok senjata kepada kelompok separatis yang bertempur dengan pasukan Pemerintah Ukraina. Di mata media barat, Moskow kini tengah mengalihkan kesalahan atas jatuhnya pesawat MH17 kepada Ukraina. Sebab, usai kejadian tersebut pada tanggal 17 Juli lalu, dunia barat seakan memojokkan mereka karena turut berkontribusi dalam insiden tragis tersebut.

Keterangan dari perusahaan rudal ini bertentangan dengan informasi awal yang diberikan oleh Kementerian Pertahanan Rusia. Saat itu, mereka mengatakan MH17 jatuh akibat ditembak oleh pesawat jet tempur Ukraina.

Kini, mereka memaparkan alasan baru yang menyebut pesawat kemungkinan ditembak dengan menggunakan rudal BUK yang ditembakkan dari darat oleh militer Ukraina. Pemerintah Ukraina telah berkali-kali membantah menembak jatuh pesawat yang membawa 298 penumpang serta kru itu.

Perdana Menteri Ukraina Arseny Yatseniuk.

Perdana Menteri Ukraina Mengundurkan Diri

Krisis membuat Ukraina tambah retak, bahkan IMF menunda dana bailout.

img_title
VIVA.co.id
10 April 2016