Kunjungan Bersejarah Aung San Suu Kyi ke Tiongkok

Pemimpin pro demokrasi Myanmar, Aung San Suu Kyi.
Sumber :
  • REUTERS/Cathal McNaughton
VIVA.co.id
Nobel Perdamaian Suu Kyi Diserukan untuk Dicabut
- Pemimpin kelompok oposisi Myanmar, Aung San Suu Kyi dijadwalkan tiba di Beijing pada hari ini. Suu Kyi mengunjungi Beijing atas undangan Partai Komunis Tiongkok dan dilakukan di tengah hubungan kedua negara yang tengah tegang. 

Suu Kyi: Saya Tak Tahu Bakal Diwawancara Muslim
Dikutip dari kantor berita Reuters, Selasa, 9 Juni 2015, Pemerintah Myanmar dan Tiongkok bersitegang terkait dengan masalah perbatasan. Pada bulan Maret kemarin, terjadi kericuhan antara Pemerintah Myanmar dan kelompok pemberontak etnis Tiongkok di bagian timur area Kokang yang langsung berbatasan dengan Provinsi Yunnan, Tiongkok. 

Suu Kyi Tak Akan Jadi Presiden Myanmar
Saat itu pesawat dari Myanmar menjatuhkan sebuah bom di area ladang tebu. Akibatnya lima orang tewas di Yunnan. Sejak saat itu, Tiongkok mengirimkan pasukan patroli di wilayah perbatasan.

Kendati bersitegang dengan pemerintah, namun Tiongkok tetap menganggap pendekatan terhadap Suu Kyi penting. Terlebih, usai Amerika Serikat mencabut beberapa sanksi terhadap negara semi militer itu. 

Dalam jadwalnya, Suu Kyi akan berada di Tiongkok mulai hari ini hingga Minggu, 14 Juni 2015. Namun, Pemerintah Tiongkok tak ingin menginformasikan detail pertemuan dan tujuan kunjungan Suu Kyi. Tidak diketahui, apakah nantinya Suu Kyi akan muncul di hadapan publik saat berkunjung ke Tiongkok. 

Menurut pakar Myanmar di Universitas Jinan, Guangzhao, Lin Xixing, Tiongkok sudah mulai muak dengan Pemerintah Myanmar karena mengabaikan protes mereka terkait aksi kekerasan di wilayah perbatasan. 

"Mungkin Aung San Suu Kyi bisa mengeluarkan pengaruhnya untuk mengakhiri konflik itu," kata Lin. 

Dia menambahkan sangat jarang Presiden Xi Jingpin bertemu dengan pemimpin kelompok oposisi dari negara asing. 

"Dalam kasus apa pun, akan baik bagi Tiongkok untuk mengetahui dia lebih jauh dan menjelaskan kebijakan kami terhadap Myanmar," Lin menambahkan. 

Media Pemerintah Tiongkok memuji kedatangan Suu Kyi. Kantor berita Xinhua mengatakan penting bagi Suu Kyi untuk membangun pemahaman menyeluruh mengenai ikatan khusus antara kedua negara. 

Nobel Perdamaian

Namun, publik turut berharap, kunjungan Suu Kyi ke Tiongkok bisa memberikan pengaruh ke pemerintah untuk membebaskan pemenang Nobel Perdamaian, Liu Xiaobo. Penulis yang vokal menyuarakan penentangannya terhadap kebijakan pemerintah itu tengah menjalani hukuman 11 tahun penjara. 

Liu pernah membuat sebuah petisi berisi seruan untuk membangun Tiongkok yang demokratis dan mengakhiri rezim satu partai di pemerintah. Banyak yang kemudian membandingkan Suu Kyi dengan Liu. Mereka senasib, karena Liu juga ditekan agar tak berbicara menentang rezim otoriter. 

Istri Liu yang kini menjadi tahanan rumah mengaku sangat bahagia mendengar kunjungan Suu Kyi. Namun, dia tak bersedia diwawancarai karena akan mempengaruhi jadwal kunjungannya kepada Liu di penjara. 

"Saat ini, saya tengah diawasi dari dekat oleh pemerintah. Komentar apa pun yang saya lontarkan dapat menunda kunjungan saya ke Xiaobo dan mempengaruhi bagaimana keluarga saya akan diperlakukan oleh polisi," kata dia melalui telepon dan dikutip BBC.



Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya