Indonesia Kembali Kirim Ratusan Perawat Lansia ke Jepang

perawat wanita mendapatkan proteksi kecelakaan senilai 50 juta rupiah
Sumber :
  • VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar
VIVA.co.id
Bekerja di Jepang, Perawat Indonesia Digaji Rp32 Juta
- Pemerintah Indonesia kembali mengirimkan puluhan orang perawat dan ratusan care giver untuk dipekerjakan di rumah sakit di Jepang. Total terdapat 66 calon perawat dan 212 calon care giver yang dikirim di bawah perjanjian kemitraan ekonomi (EPA). 

5 Mitos Tentang Masturbasi, Benarkah Bisa Hilangkan Keperawanan?
Hal itu disampaikan oleh Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja (BNP2TKI) Nusron Wahid ketika berpidato di kediaman dinas Duta Besar Jepang untuk Indonesia Yasuaki Tanizaki di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, pada Rabu, 10 Juni 2015. Ratusan petugas medis itu akan diberangkatkan ke Jepang malam ini. 

Kasus DBD Naik, PPDI Minta Perempuan RI Ikut Donor Darah
Care giver merupakan perawat yang ditujukan khusus untuk melayani kaum lansia. Profesi ini dibutuhkan Jepang lantaran, tingginya angka lansia di sana.

Pengiriman rutin perawat dan care giver ke Negeri Sakura menandakan kebutuhan yang tinggi terhadap dua profesi itu. Namun masih ada tantangan yang harus dihadapi oleh para perawat dan care giver yakni mereka yang lulus ujian nasional jumlahnya masih di bawah 10 persen. 

"Ini menjadi tugas berat kami. Tiga tahun magang di rumah sakit sambil mempersiapkan ujian nasional," kata Nusron. 

Deputi Penempatan BNP2TKI, Agusdin Subiantoro mengatakan, tahun lalu perawat dan care givers yang lulus ujian untuk diberangkatkan ke Jepang mencapai 100 persen. Tetapi, tahun ini dari 281 orang hanya 278 yang lulus untuk diberangkatkan. 

Sementara, Dubes Tanizaki mengatakan tantangan lain yang dihadapi oleh calon perawat dan care giver, yaitu ketika bekerja di Jepang yakni faktor bahasa. 

"Begitu tiba, tujuan utama adalah Bahasa Jepang. Sementara, cara untuk belajar Bahasa Jepang adalah berteman dengan orang-orang Jepang. Saya berharap, Anda bisa lulus ujian," kata dia. 

Sesuai dengan aturan di Jepang untuk bisa bekerja sebagai care giver dan perawat profesional, mereka harus melewati ujian nasional. Dari situ mereka akan memperoleh sertifikasi. 

Sejauh ini, dari data BNP2TKI, permintaan tenaga perawat untuk bekerja di luar negeri selama periode 2010-2014 sebanyak 15.431 orang. Namun, baru bisa dipenuhi sebesar 36,5 persen. 

Sementara, total SDM dari Indonesia yang dikirim ke Jepang berdasarkan kemitraan EPA sejak tahun 2008 lalu yakni 547 calon perawat dan 996 calon care giver. Total 312 perawat dan care giver dinyatakan berhasil lolos ujian nasional.  
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya