Sumber :
- REUTERS/Ralph Orlowski
VIVA.co.id
- Jaksa penuntut Prancis, Brice Robin, pada Kamis kemarin secara formal membuka sebuah penyelidikan terhadap jatuhnya pesawat maskapai Germanwings pada Maret lalu yang menewaskan 150 orang. Dalam sebuah jumpa pers yang digelar di Paris, Robin mengatakan penyelidikan akan dipimpin oleh sebuah panel berisi tiga hakim.
Baca Juga :
Asuransi Tuntut Nasabah Bayar Kerugian
Kantor berita Reuters, Kamis, 11 Juni 2015 melansir ketiga hakim itu diberikan tugas untuk memutuskan apakah terjadi kesalahan dalam menganalisasi kondisi kejiwaan kopilot Germanwings, Andreas Lubitz. Lubitz diduga sengaja membuat jatuh burung besi jenis Airbus A320 di pegunungan Alpen, Prancis.
Lubitz sengaja mengunci kapten di luar ruang kokpit dan tak mengizinkannya masuk. Kemudian, dia sengaja mengarahkan kemudi pesawat ke arah pegunungan.
Tuduhan itu kian diperkuat ketika Robin menemukan beberapa bukti bahwa Lubitz telah melakukan penelitian mengenai metode bunuh diri. Dia juga sengaja menutupi depresi beratnya dari pihak perusahaan, sehingga berdampak para eksekutif perusahaan pesawat untuk meninjau kembali pemeriksaan pilot dan izin yang mereka miliki.
Dalam laporan awal yang dirilis pada bulan lalu, penyidik membenarkan persiapan yang dilakukan oleh Lubitz sebelum pesawat jatuh. Komisi Eropa telah meminta kepada Badan Keselamatan Penerbangan Eropa untuk menilai laporan tersebut, kemudian mereka akan memutuskan apakah akan memperbarui aturan keselamatan penerbangan.
Robin mengatakan penyidik Jerman juga membenarkan Lubitz telah mencari di dunia maya beberapa obat-obatan seperti diazepam, yaitu cara untuk bunuh diri dan mengobati isu penglihatan.
Pada Kamis kemarin, harian Jerman, Sueddetsche Zeitung dan stasiun televisi NDR dan WDR mengutip analisa dari komputer yang ditemukan di apartemen Lubitz di Duesseldorf. Di dalamnya terdapat hasil pencarian di dunia maya mengenai cara untuk membeli beberapa zat berbahaya seperti potassium sianida, valium dan cocktail berbahaya di bulan Maret.
Bahkan, sehari sebelum pesawat jatuh, Lubitz telah melakukan penelitian bagaimana membuat warisan ketika masih hidup yang berisi keinginan dari seseorang terkait perawatan medisi yang dapat memperpanjang usia di situs Hamburg Medical Chamber. Mereka mengatakan langkah itu diambil Lubitz sebagai antisipasi jika upaya bunuh dirinya gagal. (ren)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Tuduhan itu kian diperkuat ketika Robin menemukan beberapa bukti bahwa Lubitz telah melakukan penelitian mengenai metode bunuh diri. Dia juga sengaja menutupi depresi beratnya dari pihak perusahaan, sehingga berdampak para eksekutif perusahaan pesawat untuk meninjau kembali pemeriksaan pilot dan izin yang mereka miliki.