Kapal Malaysia yang Dibajak Berada di Perairan Thailand

Ilustrasi kapal tanker
Sumber :
VIVA.co.id
Asuransi Nelayan Tidak Berlaku untuk Anak Buah Kapal
- Kapal tanker milik perusahaan minyak Malaysia, MT Orkim Harmony, yang sempat dilaporkan menghilang, kini telah diketahui keberadaannya. Kapal tersebut berada di perairan Thailand. 

Kapal Malaysia Dibajak, Tiga ABK WNI Dilepas
Demikian ungkap juru bicara Kementerian Luar Negeri, Arrmanatha Nasir, ketika berbicara di kantor Kemlu, kawasan Pejambon, Jakarta Pusat pada Kamis, 18 Juni 2015. Kapal tersebut berhasil dideteksi keberadaannya oleh kapal Orion 3 Malaysia pada Rabu malam, 17 Juni 2015. 

Hingga Malam, SAR Pontianak Cari Satu ABK Hilang
"Semalam, Angkatan Laut Thailand mengarah ke kapal tersebut. Tetapi, sampai saat ini kami belum mengetahui keberadaan awak kapal tersebut. Baik keberadaan lima ABK Indonesia atau dari negara lain," kata Arrmanatha. 

Sebelumnya, kata Arrmanatha, sudah ada pertemuan dari Satuan Pengamanan Maritim Malaysia (APMM) dan piha perusahaan kapal dengan keluarga ABK. Diplomat yang akrab disapa Tata itu mengatakan, ABK Indonesia sudah diwakili oleh dua pihak keluarga. 

"Pada intinya, di dalam pertemuan dengan APMM, disampaikan proses pencarian," kata Tata. 

Proses pencarian itu sendiri, kata Tata melibatkan 16 kapal dari Malaysia, termasuk 3 kapal Indonesia dari TNI Angkatan Laut serta 4 pesawat terbang yang digunakan APMM Malaysia untuk mencari kapal itu. 

Kelima ABK Indonesia juga telah dilengkapii asuransi. 

"Seluruh hak-hak ABK termasuk gajinya, langsung dibayarkan kepada keluarga dan ahli waris," Tata menambahkan. 

Sementara, Menteri dari kantor Perdana Menteri Malaysia, Shahida Kassim mengatakan lokasi hilangnya kapal tanker itu merupakan titik yang kerap terjadi pembajakan. Hingga saat ini, Pemerintah Malaysia tidak bisa menyimpulkan apakah ABK di kapal itu diculik. Sebab, hingga saat ini mereka belum menerima telepon atau komunikasi apa pun yang menuntut adanya uang tebusan. 

"Area ini merupakan teritori antara Malaysia, yang berbatasan dengan Singapura dan Indonesia," kata Shahidan dan dikutip laman The Star

Dia menjelaskan tahun lalu sebanyak 10 kapal telah dibajak di area itu. Sementara, tahun ini sudah ada empat kapal termasuk Orkim Harmony yang dibajak. 

Shahidan tidak ingin mengomentari lebih jauh adanya kemungkinan orang dalam yang terlibat di dalam aksi pembajakan itu. Saat hilang, kapal Orkim Harmony tengah membawa 6.000 ton BBM jenis RON 95 setara 21 juta Ringgit Malaysia atau setara Rp75 miliar. 

Kapal dinyatakan hilang ketika tengah berlayar dari Malaka menuju ke Pelabuhan Kuantan. Terakhir, titik kapal diketahui berada di 30 mil laut tepi pantai Tanjung Sedii, Johor pada Kamis pekan lalu sekitar pukul 20.50. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya