Pembajak Kapal Malaysia Berbicara dengan Aksen Indonesia

Kapal tanker Malaysia MT Orkim Harmony, yang sebelumnya dibajak namun berhasil ditemukan.
Sumber :
  • Akun Twitter Abdul Aziz Jaafar (Panglima Angkatan Laut Malaysia)
VIVA.co.id
Asuransi Nelayan Tidak Berlaku untuk Anak Buah Kapal
- Pelaku pembajak kapal tanker Malaysia, MT Orkim Harmony diduga berjumlah delapan orang. Saat ini posisi terakhir kapal sudah terus bergerak dan memasuki perairan Kamboja (sebelumnya ditulis perairan Thailand). 

Kapal Malaysia Dibajak, Tiga ABK WNI Dilepas
Harian Singapura, Straits Times, Kamis, 18 Juni 2015 melansir informasi itu dari Panglima Angkatan Laut Malaysia, Abdul Aziz Jaafar. Menurut Abdul, pembajak membawa senjata berupa pistol dan parang. 

Hingga Malam, SAR Pontianak Cari Satu ABK Hilang
"Ada sedikitnya delapan pelaku di atas kapal. Mereka bersenjata dan berbicara dengan aksen seperti orang Indonesia," kata Abdul di akun Twitternya. 

Dia juga mengunggah sebuah foto kapal tanker yang telah diganti menjadi "KIM HARMON". Nama kapal sengaja dicat ulang dan diganti agar tidak ditemukan. 
Abdul menambahkan saat ini otoritas berwenang tengah dalam proses negosiasi demi keselamatan seluruh ABK yang ada di atas kapal. Total terdapat 22 ABK. 16 Berasal dari Malaysia, 5 warga Indonesia dan 1 berasal dari Myanmar. 

Abdul mengatakan otoritas berwenang berjanji kepada tersangka bahwa mereka tidak akan menyakiti pelaku. 

Kapal militer Terengganu kini tengah mengintai kapal dan berkomunikasi dengan kapten kapal. Semua kru selamat dan tidak ada yang disakiti. 

"Saat ini kami tengah memonitor dan menguntit kapal. Kami akan menunggu waktu yang tepat untuk mengambil alih kembali kapal," kata dia. 

Saat ini, dia dan timnya tengah berdiskusi mengenai tindakan selanjutnya yang akan diambil. "Kami harus memperoleh persetujuan dari pemilik dan kami juga akan mengambil tindakan pencegahan yang diperlukan. Apa pun yang diperlukan, akan kami siapkan," kata Abullah. 

Kapal tersebut hilang pada Kamis pekan lalu ketika tengah berlayar dari Malaka menuju ke Pelabuhan Kuantan. Saat berlayar, kapal tengah membawa BBM jenis RON95 sebanyak 5.000 ton bernilai 21 juta Ringgit Malaysia atau setara Rp75 miliar. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya